Posts

Showing posts from 2008

Beban Beragama

Semua agama mengajarkan kebaikan. Artinya semua agama cenderung kepada kebaikan. Lepas dari hal khusus dari suatu agama, semua agama cenderung pada hal kebaikan universal. Sebalikmya menghindari dan melarang umatnya untuk melakukan tindakan kejahatan (tanpa embel2 universal). Namun, sering kita dalam urusan agama ini cenderung berfikir induktif. Prilaku seorang umat beragama sering ditafsirkan sebagai ajaran agamanya. Ini juga yang mendorong ke arah kritik banyaknya umat berlindung dari agama. Agama dijadikan kedok atau topeng. Setelah heboh prilaku Syekh Puji, kini seorang Kyai dari Pati, pimpinan SMK TELKOM Terpadu memaksa masyarakat untuk berfikir lain tentang keberagamaan. Di semua agama sering terjadi penyimpangan individu atau kelompok yang pada akhirnya menyudutkan nilai-nilai agama. Kasus lain, korupsi misalnya. Banyak pakar yang mengajukan resep pemberantasan korupsi ini melalui pesan-pesan moral agama. "Pendidikan agama memegang peran penting," katanya. Namun, seka

Si Kabayan

Ku Ajip Rosidi Saha urang Sunda anu henteu terang ka si Kabayan? Salian ti jadi tokoh dongĂ©ng anu baheula mah sok ditepikeun ku nini jeung aki ka incu, ayeuna mah ditulis jadi buku sarta dijieun filem sagala. Dina majalah basa Sunda sok aya lulucon anu tokoh utamana si Kabayan. Di Banten bĂ©jana aya makam anu disebut makam si Kabayan. Wallahu’alam naha enya anu dikubur di dinya tĂ©h si Kabayan anu sok jadi tokoh dongĂ©ng tĂ©a, atawa si Kabayan nu sĂ©jĂ©n deui. Si Kabayan tokoh dongĂ©ng mah fiksi, ngan aya dina hayalan anu nyaritakeun atawa nuliskeunana, jadi mustahil aya bungkeuleukanana nepi ka kudu dikubur sagala. Tapi henteu mustahil kĂ©tang sabada dikubur, kakara caritana sumebar bari jeung ditambahan atawa dirĂ©ka-rĂ©ka ku ahli carita. Enya henteuna kitu tanwandĂ© kudu dipaluruh heula sacara ilmiah. Si Kabayan tĂ©h dipikaresep pisan ku urang Sunda. Buktina nu nyieun carita nu tokohna si Kabayan henteu bĂ©ak-bĂ©ak. Bari jeung lamun dititĂ©nan pasipatan tokoh si Kabayan tĂ©h henteu salilana konsist

Fenomena Politician Actress: Antara Berfikir Sederhana dan Kerinduan akan Perubahan

Oleh: Setiadi Ihsan Untuk satu hal Parpol gandeng artis sudah banyak dibahas dan cenderung ulasannya mengarah kepada adanya indikasi ketidak-pecaya diri-an dari PARPOL dalam menghadapi pertarungan di arena PILKADA. Dengan kata lain parpol dilanda krisis kepercayaan diri. Adalah Di Jawa Barat dan Banten fenomena keartisan begitu kentara, dimulai dari Marissa Haque (Banten), Rano Karno (Tangerang) dan kini di Serang dan Subang dengan munculnya suami goyang gergaji, Saiful Jamil dan sang Jagoan Panji, 'Primus Yustisio' Berbeda dengan Saiful Jamil dan Primus yang digandeng oleh partai politik, maka di Garut, Dicky Chandra tampil berpasangan dengan Ceng Fikri sebagai calon independent. Sampai dengan tulisan ini dibuat, dari berita on-line, Kompas.com, 27 Oktober 2008, pukul 14 Wib, diperoleh perhitungan hasil sementara bahwa dari total perolehan suara sementara mencapai 995.465 suara atau 62,9 persen dari jumlah pemilih sah sebanyak 1.581.504 orang pemilih, pasangan ini tampil seba

Kegiatan Utama Wapres Saat Pembahasan Ekonomi Nasional

Judul e-mail: Kegiatan Utama Wapres Saat Pembahasan Ekonomi Nasional yang dikirim oleh salah seorang rekan kerja, membuat saya tersenyum geli. Bagaimana tidak, dalam gambar yang dikirim teman saya itu, disamping Pak SBY yang sedang tertidur lelap, wakilnya, siapa lagi kalu bukan JK. Padahal dalam event tersebut hadir para kepala daerah dari seluruh provinsi di Indonesia. Berbagai tanggapan pun muncul. Nadanya mirip, penuh dengan guyonan dan lebih jauh dari itu adalah nada-nada sinis akan sikap JK ini. Dan suatu kebetulan, karena e-mail tadi (mungkin) laris sebagai rehat di penatnya suasana kerja, seminggu kemudian saya menerima e-mail yang sama. Percis dengan e-mail sebelumnya penerimanya adalah seabreg alamat e-mail. Dan setelah saya perhatikan lagi ternyata memang kayak lingkaran (siklus) e-mail ini dah termasuk e-mail berantai. Yang menarik di sini adalah respon dari seseorang yang memberikan tanggapan yang lain dari penanggap sebelumnya. Tampaknya penanggap kali ini menerapkan pr

SIAP TEMPUR DI DUNIA KERJA

(Tulisan ini merupakan pengantar dalam kompilasi mengenai Panduan Mencari Pekerjaan) Oleh: Setiadi Ihsan Bye bye dunia kampus, welcome to the real world. Waktunya men-switch mental anak kuliahan menjadi pekerja andal. Mari masuki dunia kerja. (KOMPAS, CyberMedia, 13 Agustus 2007) Ketika aku pertama menginjakkan kaki di kelas kuliah, sudah marak pertanyaan di antara rekan, ”Mudahkah nanti mendapatkan pekerjaan?”. Walaupun institusi pendidikan perguruan Tinggi yang aku masuki adalah kelas wahid untuk ukuran Indonesia bahkan untuk cakupan Asia, namun lingkungan atau dengan istilah Kiyosaki, ’Ayah Saya yang Miskin’ (Poor Dad), telah membenamkan dogma bahwa kesuksesan ditandai dengan sekolah yang tinggi, di perguruan tinggi terbaik dan mendapatkan pekerjaan di perusahaan terbaik pula, menjadikan otak kami dibawa kepada mimpi ’rendah’ tersebut. Mimpi rendah? Ya, mimpi rendah, setinggi-tingginya karir kita kelak, toch status kita gak beranjak dari penamaan buruh, bekerja untuk orang

Allah Maha Pemberi Rizki

Thanks to Google, Sya harus berterima kasih kepada Larry Page dan Sergey Brin yang telah menumukan serching engine, google. Bagaimana tidak beberapa persoalan dalam berbagai aspek dengan cepat saya dapat mencari tahu dan mengkonfirmasi pada mesin canggih ini. Ya, tentunya melalui internet. Beberapa proyek saya dan teman-teman 'mengandalkan' mesin pencari ini untuk menggali berbagai informasi yang berkenaan dengan proyek tersebut. Demikian juga dengan tuas-tugas official. Untuk pemenhuan ghirah membacapun, banyak terpuaskan dengan google ini. Satu hal yang ingin saya tulis di sini adalah satu dari sekian kecanggihan mesin ini, yang saya yakin para netter, blogger dan peminat internet sudah tahu akan aspek ini. Saat anak sulung saya menanyakan tentang ayat suci Al-Qur'an yang berkenaan dengan rizki, saya kebingungan ketika salah satu ayat yang saya sampaikan disusul dengan pertanyaan, ayat itu terdapat dalam surat apa dalam Al-Qur'an. Ujungnya, google-lah yang bersolusi.

Tugas Hidup

"...Alloh mencipta sesuatu tentu ada maksudnya. Setiap sesuatu ada tugasnya. Langit bagikan atap yang melindungi planet-planet; sel-sel diciptakan untuk menyusun kehidupan; ujan mendatangkan rahmat dan matahari adalah suber cahaya dan panas bagi seluruh dunia ini. Dia diciptak untuk maksud yang berarti sehingga kehidupan ini tidak akan ada tanpanya. Pendeknay, manusia dapat melihat bahwa segala hal yang dapat dan tidak dapat kita hitung di snini memang diciptakan karena suatu sebab yang istimewa. Manusiapun lalu bertanya, jika aku diciptakan dalam dunia yang begitu sempurna dan tida cacat ini dan aku akan mati dalam waktu yang singkat, lalu apa maksud keberadaanku disini?..." (Suara hati, Harun Yahya) Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun. (QS. Al Mulk, 67: 2) Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur yang Kami hendak mengujinya , karen

Nonton laskar pelangi

Terus terang, nonton bukan hobby yg dibelal-belain tuk dilakukan. Seneng iya, tapi tdk sampai teragendakan dg baik. Nonton film di TV rasanya sudah cukup. Itu juga hanya dipengaruhi oleh cuplikan pra tayang dalam momen iklan. Keliatan bagus dan waktunya 'tepat', ya jadilah. Berbeda dengan yg ini. Kepincut dengan baca novelnya, begitu ada info filmnya sudah beredar, sknario nonton pun dimulai. Alasan cukup kuat utk dapat dukungan nyonya, momentum liburan anak. Tepat, film utk anak dan pastinya harus bawa anak. Ada perasaan yg mengganjal istriku gak bisa bareng nonton lantaran masih punya tugas rutin dengan bayinya. Walau ikut keluar rumah, istriku cukup tolerir dan menghabiskan waktu menjelajah buku baru di gramedia. Ngantri, menguatkan kesan bahwa apresiasi terhadap laskar pelangi ini, cukup tinggi. Lagi2 ga berharap banyak karena semua sudah satu paket dalam promosi. Yang mengeuhkan tekad hanyalah rasa penasaran bagaimana cerita menarik divisualisasikan! Weleh2... cut mini, si

siklus

Meneruskan tulisan mengenai 'rehat', stop and try to stop thinking too. Pas banget setelah sebulan berpuasa. Layaknya metamorfosis yang dilakukan serangga, layaknya pergantian kulit dari hewan melata. Puasa dari makan minum, juga anjuran untuk puasa dari kebathilan dan lagho (kesia-sian). Nuansa 'berisi' yg dimunculkan. Berisi kegiatan penuh manfaat seperti harapan hadirnya umat Muhammada saww, jadi rahmat bagi lingkungan sekitarnya. Mengambil sunatullo dari pergantian siang dan malam akibat revolusi, pergantian tahun akibat rotasi dan semua yang berjalan dalam suatu siklik sistematis. Dari puasa sebelumnya, ke puasa sekarang menuju puasa yg akan datang. Semoga Alloh masih memberikan kesempatan. 11 bulan tanpa pantangan dalam tiga material utama: makan, minum dan sex. Kemudian masuk ke dalam pengendalian selama 1 bulan. Katakanla, untuk ketiga pantangan di atas kita dapat melewatinya. Alhamdulillah 'tamat' kata anank-anak kita. Tamat, ya tamat dalam menjalankan

Pesan moral dari Laskar Pelangi

Pelajaran Moral dari Laskar Pelangi Sudah lama baca trilogi dari andrea hirata (yg 1 lagi belum sempat baca), terinspirasi dari salah satu teman yg kebetulan baru baca dan sempat diskusi kocak tentang pelajaran moral dari laskar pelangi, berikut ini saya coba tuliskan pelajaran moral atau pesan moral dari sang penulis. Inilah, sisipan eksplisit, pelajaran moral (PM) begitu sang penulis, Andrea Hirata menyebutnya untuk setiap kasus 'moral' dari Laskar Pelangi . Saya coba urutkan sesuai dengan nomor urutan yang terselip dari segudang nilai moral dalam Laskar Pelangi . Semoga bermanfaat bagi sahabat-sahabat yang tidak cukup waktu membaca novel-nya yang 'wuah!" itu… Pelajaran Moral Pertama "Jika tak rajin sjolat maka panda-pandailah berenang" Dari Kisah Perahu Nabi Nuh yang diceritakan oleh K.A Harfan Efendy, kepala sekolah SD MD Belitong. (Berlatihlah berenang mulai dari sekarang, Bung!) Pelajaran Moral Nomor Dua "Jangan tanyakan nam

Tempeleng Saja!

Ini kisah yang saya dapat dari temen, tentunya disampaikan secara lisan. Sekedar niat berbagi saya coba tuliskan dan kemungkinan ada di antara rekan-rekan yang telah mendapatkan kisah ini: Tersebutlah anak muda yg sedang gandrung belajar agama. Dengan kemampuan nalar yang mengagumkan tidak salah kalau bacaan yang jadi target adalah bacaan yang berat-berat, seputar filsafat-akidah, dialektika-nya Karl Mark, Islam Liberal, Kiri Islam, dan sebagainya. Dengan modal nalar dan kemampuan logika yang baik serta referensi dari buku para ahli mantik, mu’tajilah, ushuludin, dsb... timbullah niat untuk mengajukan 3 pertanyaan kepada seseorang yang dianggapnya menguasi tentang agama Islam. Sampailah si Pemuda tadi ke hadapan Kyai tradisional. Disebut ’tradisional’ mungkin karena tidak mengemuka alias jauh dari publikasi, seperti Aa Gym, Ust. Jufri, Ilham Arifin, dsb. "Pa Kyai, saya gak percaya sama Tuhan”, tantangnya. Tanpa menunggu reaksi Kya, pemuda itu terus bertutur. Katanya, ”Tuhan itu...

Dongeng Enteng Ti Pasantren

Sing saha atuh anu masih ngagaduhan buku carita "dongeng enteng ti pasantren" karangan RAF anu kasohor budayawan Sunda tea? Peryogi, buangettttt!, kangen... Tos seueur nu naroskeun oge buku ieu te, mung orokaya teu mendakan wae... Sakali waktos sim kuring nga'bel' ka penerbitna, CV Tarate nu aya di Jl. Terusan Jakarta Timur, Bandung... Kaleresan nu nampi telponna, sora wanoja, duka ibu-ibu pokokna mah sanes pameget, lah... Saurna teh, "waduuh... Buku eta mah tos lami, tos teu aya". Heran jeung rada keheul, piraku aya penerbit teu gaduh arsipna, "Emang teu aya arsipna, Bu?". Walonna teh, "Sesah, kedah ngabongkar heula lomari..." Ach... Kau! Kabayang we, penerbit Tarate teh dina sisi dokumentasi mah teu langkung sae sareng koleksi buku sim kuring, anu sok bingung buku ieu sareng nu itu, tadi di simpen dimana? Ha..ha...

nelengnengkung

Versi asli (mereun): Nelengnengkung 2x Geura geude geura jangkung Geura sakola ka bandung Geura nyiar elmu luhung Mun munjung ulah kagunung Muja ulah ka sagara Mun munjung kudu kaindung Muja mah kudu ka bapak Lunta ka curug cipandak Dugi kana babantara Cintana indung ka anak Sesah babandingannana Nelengnengkung …2x Geura geude geura jangkung Geura nukcruk elmu luhung Geura makayakeun indung Nelengnengkung .... 2x Geure geude geura jangkunmg Geura bisa talang tulung Kabapa reujeung kaindung Lamun hidep geus sawawa Masyarakat geura bela Lemah cai dama-dama Sangkan nanjung komarana Garut, 13 Sept 2008

Putri Jasmine Aulia Az-Zahra

Putri Jasmine Aulia Az-Zahra, neleng nengkung so pasti terulang... Pupuh kinanti, asmarandana, maskumambang, mijil, durma, sinom, jeung pupuh nu kira-kira aya wakilna dah pasti jadi panganteur bobona Jasmine... Keun ari soal durarang- duraring mah, eta mah pasti... Da ti kapungkur ge hese pisan ngapalkeun syair lagu teh. Nu antukna versi sorangan nu labana mah. Nelengnengkung versi Udi, Kinanti Versi Udi, Mijil Versi Udi... Ari keur ngeunaheun mah, suasana hate, asa geus jadi komposer, we... Keun tanggapan jalma dewasa mah. Sing jelas, Putri Jasmine Aulia Az-zahra, terlelap dalam tidurnya, ketika aku timang-timang dengan dangding versiku... Nelengnengkung.. nelengnengkung, geura gede geura jangkung, geura sakola ka bandung, geura mupunjukeun Indung, Tungtut elmu anu luhung, Mangkade ulah jadi jalam adigung, Komo nagnatang kanu Agung... (Bari ngaharewos, Putri JAsmine, ieu papatah keur Ama oge...)

Putri Jasmine Aulia Az-Zahra 2

Putri Jasmine Aulia Az-Zahra, terus terang aku sendiri menganggap nama ini begitu cantik. (Iyalah wong Bapaknya, makanya dipilih...). Putri, indonesia banget... asosiatif ke anak raja, sosok yang canti dan anggun serta yang menjadi idaman pangeran, ya itulah Putri. Jasmine, melati kalau di bunga tetapi juga seorang putri dalam dongeng. Ingat tokoh Aladin? ya, putri Jasmine lah incarannya, Putri yang juga anak sulthan dan kesohor dengan kecantikannya. Makae paman Jafar ngebet banget tuch... Aulia, berarti pemimpin. Duch, idenya tinggi menjadi seorang pemimpin. Tapi toch, Nabi kita, Muhammada Saww mengajarkan bahwa setiap kita adalah pemimpin. So, harusnya biasa ja, ya... Az-Zahra? Ini yang berat, Ummul mukminin, siapakah itu? Jadi perdebatan, kan? aku ga mo membahas itu. Sing jelas, begitu ketat kriteria untuk menjadi ummulmukminin. Az-Zahra adalah nama belakang (setidaknya, gelaran) bagi putri Rasul Muhammad SAww yang telah dijamin akan segera menyusul mendiang Muhammad Saww sete

Putri Jasmine Aulia Az-zahra 1

Putri Jasmine Aulia Az-Zahra, 4 kata untuk anak ke-4. Anak ke-4, cukup membuat gehger bagi kerabat juga teman dekat. Setahu mereka, sebelum kelahiran Putri Jasmine, aku hanya mempunyai seorang puteri dan putera. Lantas mengapa dalam kabar gembiraku yg aku kirim via sms bertajuk putea ke-4? Hmhmm, dialog dengan seorang administartur di RS. Angkatan Darat, Talun, Garutlah yang memicu sms tadi. Banyak yang bercanda dari teman-temanku, "satu lagi dari siapa, nech"?, "Dari Ibu yang mana?", dan semisal-lah. Dan yang membuat aku senyum dikulum (ga tau kaya gimana, tuch...) Bapak-ku juga menanyakan soal itu. Ketika dikonfirmasi bahwa bayi yang akan dilahirkan adalah anak ke-4, sontak aku 'protes', "Bukan, Bu... Anak ke-3", selaku. "Tapi disini ada catatan 1 abortus, jadi, bayi itu juga harus dicatat sebagai anak Bapak!", katanya. Nah, itulah yang menguatkanku, bahwa Jasmine adalah anak ke-4 ku. Anak ke-4, duch... Ga berasa, kini aku telah menjadi

stop n unthinking...

Image
Stop and thinking . Aktivitas tinggi sehari penuh. Berselang makan dan membersihkan diri, lalu kita tertidur, pulas! Bersihkan dan kenyangkan badan, bergelut lagi dan diakhiri dengan, pulas! Terus dan terus seperti itu. Banyak orang tidak dapat tidak bergerak. Kecenderungan dari gerak adalah pergerakan. Lembam, kata dunia fisika. Sekali engkau bergerak maka akan cenderung terus bergerak. Rutinitas aktivitas, bisa juga disebut dengan siklus harian manusia dari tidur ke tidur atau terjaga ke terjaga secara menyeluruh saya katakan sebagai sebuah pergerakan lingkaran (siklus). Layaknya bumi sebagai planet mengitari bumi, tiada henti terus bergerak mengelilingi matahari pada orbitnya. Gaya gravitasi mataharilah yang menjadikan bumi terus berotasi. Matahari menjadi center kekuatan bagi para planet yang mengelilinginya, termasuk bumi. Pada satu titik relatif bumi ini kita rasakan dalam kondisi diam, tidak bergerak. Itu hanya pada konsep kita. Tidak seperti apa yang terjadi sebenarnya. Keti

Satu lagi, Alhamdulillah...

Lulus SBI, Pak... Alhamdulillah, Amel... Seneng Bapak dengernya. Mungkin se'sumringah' nenek dulu waktu dpt kbar dari Bapak... Makasih, Amel... dan Alhamdulillah, Puji Syukur kami panjatkan, satu lagi RahmatMu aku dapatkan.

Wawancara dengan Tokoh Bakrie

Berikut adalah Wawancara yang pernah saya lakukan dengan para Petinggi di Kelompok Usaha Bakrie. http://www.4shared.com/file/45255952/a9d6d387/Wawancara_dengan_Anindya_Bakrie.html http://www.4shared.com/file/45256036/e5852479/wawancara_dengan_BS_Kusmuljono.html http://www.4shared.com/file/45256106/cf6a1d8d/Wawancara_dengan_Bobby_Gafur_Umar.html http://www.4shared.com/file/45256156/b21de9c8/wawancara_Dengan_Hiramsyah.html http://www.4shared.com/file/45256171/1e4f1ee9/Wawancara_dengan_Irwan_Sjarkawi.html http://www.4shared.com/file/45256206/cd2ca3d4/Wawancara_dengan_Marudi.html

Valentine, it's one of global marketing success story

Selamat bervalentine!, meskipun saya sendiri premature dalam pelaksanaannya, sehari sebelumnya. Mohon maklum, saya mengikuti kalender Muhammadiyah. "Bapak, hadiah apa yang telah Bapak siapkan untuk Ibu besok?", Arah pesan tadi langsung saya tangkap. "Oh, iya sudah Teh, Bapa udah siapkan 3 buku novel masing-masing buat Ibu, Teteh dan Dede...". Belum selesai saya bicara. Anak sulung saya sudah nyerocos lagi. Dia terus berusaha 'menjebak' saya untuk 'menghalalkan' setidaknya mengizinkan apa yang telah diperbuatnya untuk valentine day. "Teteh tadi maen bareng ama temen-temen, Teteh lihat ada kue coklat bagus, Pak. Bentuknya love, harganya 25 ribu. Bagus buat Bapak hadiahkan sama Ibu di luar buku novel tadi. Teteh Udah Beli Pak..." Senyum ganteng pasti akan terpampang bila ada kamera yang mengabadikan respon saya atas ulah si Teteh. Saya hanya bisa mengulang pepatah yang telah berulang tahun ke-3, yang pasti membosankan buat perawanku ini. "

PINPINBO atau BOBOPIN?

"...Pemerintah secara mendadak menghapus kebijakan cuti bersama...". (detik.com) Is it too simple...? Mendadak, apakah ketika diputuskan oleh tiga kementrian dalam suatu SKB juga merupakan ide dadakan? Lantas, apakah pembatalan ini sudah difikirkan dengan matang? Ah... memang pemerintah kita bobopin alias bodo-bodo tapi pintar. Saya kira mereka cukup smart untuk menduduki posisi sebagai pengambil dan pemutus kebijakan. Mereka pasti tahu ilmu tentang kebijakan publik. Sayang, kepintaran beliau-beliau ini hanya untuk membodohi rakyat saja. Wahai pemerintah, rakyat kini sudah pintar seperti Anda. Apakah ini siasat Anda untuk menghindar dari isu ketidakberdayaan dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan bangsa? Apakah kini upaya lempar batu untuk mengalihkan isue dari ketidakberdayaan mengantisipasi banjir? Maaf, ini cerita lama. Menjadi malas karena cuti bersama? adakah survey yang mengindikasikan itu? tolong tanya kepada para pakar SDM dampak dari cuti? wuah, maaf kan mer

Rehat 2

"Consistency, persistence, and continuous improvement are stillalways needed even someone has achieved his/her targets" "Konsistensi, keteguhan terhadap tujuan, dan usaha/pengembangan yangtak berkesudahan, tetaplah diperlukan walau seseorang telah mulaiberhasil mencapai target-target dalam hidupnya" Interpretasi: Bagaikan seorang perenang di kolam renang, saat ia diam dan tak bergerak maka lambat laun ia akan tenggelam ke dasar kolam, maka baik gerakan untuk mempertahankannya mengambang di permukaan ataupun gerakan untuk membawanya ke sisi kolam lain tetap diperlukan selama ia berada dikolam tersebut. Demikian juga dengan kondisi sebuah rumah, saat sangpemilik rumah tidak melakukan aktivitas untuk membersihkan rumah, maka seluruh bagian rumah akan ditutupi debu yang makin lama makin tebal dan kotor, bagian rumah tertentu akan ditumbuhi lumut dan kerak, sarang laba-laba dan karat. Maka upaya untuk membersihkan dan merapikan akan selaludiperlukan secara konsisten untu

REHAT 1

"Stop competing, do your best and be superior" Berhentilah berkompetisi, lakukan yang terbaik dari diri Anda dan jadilah yang paling unggul. Kutipan tersebut diadaptasi dari buku "Unleash Your Other 90%" dari Robert K.Cooper. Mengapa kita perlu menghindari persaingan? Karena dalam persaingan seseorang akan terfokus pada track yang terbatas dan tidak melihat keluar dari kotak. Bila kita coba telaah, tokoh-tokoh besar dan penemu legendaris tidak pernah bersaing dengan siapapun, mereka secara naluriah muncul sebagai seorang yang unggul di bidang mereka sendiri, dengan cara mereka sendiri. Mengapa berkompetisi dan bersaing juga mulai tidak direkomendasikan oleh banyak pihak? Mari kita ambil contoh kompetisi atau lomba tertentu, misalkan lomba diikuti oleh 500 peserta, maka biasanya akan ada 497 peserta yang kecewa, dan hal ini bukanlah hal yang positif dalam proses meraih kesuksesan. Walaupun demikian, saya pribadi tetap merekomendasikan seseorang untuk coba berpa

BERANI GAGAL

Image
Refleksi atas kesalahan dan kegagalan kita di tahun 2002… [1] “Setiap orang harus pernah gagal sekali, paling tidak sebelum menginjak usia 40 tahun… Semakin parah kegagalan Anda, semakin besar peluang untuk meraih sukses di kemudian hari… Sebagian orang tua khawatir anaknya akan gagal. Saya cemas justru karena anak saya sudah berumur lebih dari 30 tahun, tetapi belum pernah gagal.” Ungkapan di atas meluncur dari seorang tokoh Al Neuharth, pendiri USA Today yang kami kutip dari buku yang ditulis Billi P.S. Lim, Dare to Fail. Kecemasan seorang Al Neuharth menghadapi anaknya sejalan dengan kegembiraan Achmad Bakrie, Almarhum, pendiri cikal bakal kelompok usaha Bakrie. Dalam sebuah wawancara dengan Majalah Eksekutif, 22 tahun silam, tepatnya tahun 1981, Ir. Aburizal Bakrie, Chairman Bakrie & Brothers, menyatakan bahwa ayahnya, Achmad Bakrie, pernah tertawa gembira ketika mendapatkan kabar mengenai kebangkrutan dalam usahanya. Dalam liputan wawancara di atas, dikisahkan setelah

Ingin Kaya? Hindari Sekolah!

Oleh: SetiadiIhsan If You want to be rich don’t go to school , adalah dapat dikatakan statement pembuka jalan yang mengantarkan kesuksesan buku-buku yang ditulis oleh Robert T. Kiyosaki. Tanggapan terhadap kritikan atas pernyataan di atas dibeberkan secara tuntas oleh Kiyosaki dalam bukunya, sebut saja Rich Dad’s Rich Dad Poor Dad, Rich Dad’s Cash Flow Quadrant, Rich Dad’s Guide to Investing dan Rich Dad’s Business School. Jika anda ingin jadi milyarder, mempunyai kebebasan waktu dan finansial, kenapa anda memasuki dunia pendidikan? Tidak harus ditafsirkan secara harfiah. Pernyataan di atas adalah sebuah kritik atas sistem pendidikan (tradisional) yang banyak melalaikan hal-hal yang sifatnya real dan dibutuhkan dalam kehidupan. Kiyosaki menyebutnya sebagai aspek yang dapat mengubah hidup, katakanlah konsep kebebasan waktu dan kebebasan (secara) finansial. Secara tegas, Kiyosaki mengkritik pendidikan tradisional dalam kaitanya dengan cara mempengaruhi aspek emosional, fisik dan spi

Climate Change dan Global Warming

Konferensi Para Pihak UNFCCC di Bali, 3-14 Desember 2007 yang lalu, menjadi harapan bagi penduduk bumi untuk secara bersama-sama merumuskan strategi menghadapi perubahan iklim yang dampaknya sudah dirasakan oleh penduduk bumi. Lagi-lagi secara signifikan dampak ini dirasakan oleh semua sektor yang didominasi oleh penduduk miskin seperti petani ataupun nelayan. Hasilnyapun telah kita simak bersama, ketidakpuasan, khusunya mengenai target pengurangan emisi, muncul dari berbagai pihak yang lagi-lagi hal ini mengkonfirmasi kentalnya politik dalam isu ini. Dua negara penyumbang emisi karbon terbesar di dunia, Amerika dan Cina tidak berpartispasi dalam penandantanganan hasil konfrensi ini. Terus terang, kesadaran akan adanya perubahan iklim baru tersadarkan baru-baru ini, tepatnya ketika kawan-kawan di Ikatan Alumni (IA) ITB Chapter Jakarta menyelenggarkan seminar pada bulan November tahun lalu, bertajuk: Strategi Adaptasi Perubahan Iklim, Mengurangi Potensi Konflik dan Bencana di Indonesia.