Posts

Showing posts from January, 2016

Identitas dan nilai guna Al-Qur’an (5):

Petunjuk, Ketaqwaan dan Jalan yang Lurus Bacaan, Do’a, yang senantiasa kita lantunkan dalam sholat bentuk ritual setidaknya 5 kali, 17 rakaat (minimal) sehari. Doa yang dipanjatkan kepadaNya, agar Allah Swt menunjukkan kita pada Ash-Shiraatal Mustaqiim. Dalam tulisan sebelumnya kita telah mendasari bahwa manfaat sebagai petunjuk adalah manakala kita memaksimalkan petunjuk tadi sesuai dengan manfaatnya. Maka, do’a yang kita lantunkan di atas, Allah pun telah memberikan jawabannya dalam Al-Qur’an atas do’a kita. Setelah kita mendengar, melihat dan berfikir, dengan rasa rendah hati dan membuka diri, maka langkah kita selanjutnya adalah melaksanakannya. Mari kita simak petunjuk Allah mengenai jalan yang lurus. Al-An’am (6): 151-153 6:151, Katakanlah: "Marilah kubacakan apa yang diharamkan atas kamu oleh Tuhanmu yaitu: (1) janganlah kamu mempersekutukan sesuatu dengan Dia, (2) berbuat baiklah terhadap kedua orang ibu bapa, dan (3) janganlah kamu membunuh anak-anak kamu k

Identitas dan nilai guna Al-Qur’an (4):

Petunjuk, Ketakwaan, Kebaikan dan Kemuliaan Telah kita bahas Al-Qur’an sebagai petunjuk. Layaknya sebuah kompas, akan berguna ketika kita menggunakan kompas sesuai tujuannya. Tidak cukup kita memahami kompas sebagai petunjuk arah, namun kita tidak perman memaksimalkan manfaat kompas itu sendiri. Setiadknya ada tiga kondisi dalam menyikapi sebuah petunjuk: 1) kita akan mendapatkan petunjuk ketika kitadapat mendengar, melihat dan berfikir. Tak mungkin kita mendapatkan petunjuk ketika kita menutup pendengaran dan penglihatan juga memblok fikiran kita. 2)Kita tidak mengkin mendapatkan dan menggunakan petunjuk ketika kita bersikap sombong, angkuh, terlalu bangga dengan keakuan dan tidak membuka diri dan fikir. Dan ke 3) adalah mengikuti secara buta leluhur/ nenek moyang kita ( seperti domba mengekor kepada domba-domba lain ). Hal ini akan akan menutup diri kita dari sebuah pembelajaran. Anak-anak dan orang dewasa yang mengatakan "OK ,Pak! ", “Baik, Pa!”,  di kemudian har

Identitas dan nilai guna Al-Qur’an (3)

Al-Qur’an sebagai Petunjuk Bagi Anda pencari dan pecinta kebenaran, atau sedang mendapatkan masalah yang menyebabkan perselisihan, atau sedang mengalami kegalauan dan berusaha keluar dari kondisi tersebut. Tak usah mencari kemana-mana, Al-Qur’an adalah jaminan dari Allah dalam memberikan jawaban. Sebagai kitab, Al-Qur’an telah dinyatakan sebagai petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa QS 2:2. Petunjuk dalam bahasa Inggris bersinonim dengan banyak kata, seperti: instuction (instruksi), guidance (bimbingan), guideline (pedoman), advice (nasehat), direction (arahan), clue (gelagat), hint (isyarat, tanda), dan indication (petunjuk, pratanda). Dalam posting sebelumnya sudah dibahas mengenai Al-Qur’an dengan identitas sebagai Kitabullah dan ciri-ciri orang bertakwa. Banyak ayat dalam Al-Qur’an yang menegaskan Al-Qur’an sebagai petunjuk yang juga disertai dengan fungsi lainnya. Namun dalam postingan ini lebih diarahkan kepada satu fungsi sebagai petunjuk, walaupun tidak bisa dipisahk

Identitas dan Nilai Guna Al-Qur’an (2)

Petunjuk yang Sempurna, benar dan adil Dalam tulisan sebelumnya sudah disebutkan identitas Qur’an sebagai kitab/buku dan nilai gunanya sebagai petunjuk. Secara sederhana kita tidak mungkin mencari petunjuk yang tidak benar entah itu petunjuk arah, penyelesaian (solusi) dari masalah atau konflik, memilih yang terbaik, maksimum atau optimum dari berbagai alternatif pilihan,  dan hal lain di mana diperlukan petunjuk. Tentunya, kita selalu menginginkan solusi atau pilihan benar, terbaik, adil dan bahkan sempurna. Dalam masyarakat ilmiah, rujukan atau referensi menjadi pedoman pertama dan utama dalam tegak dan valid-nya solusi, rekomendasi, atau kesimpulan dari permasalahan yang dibahas dan dicarikan jawabannya. Begitupun dalam hidup ini, referensi pun perlu sebagai hujah dalam meyakinkan diri dan orang lain ketika kita menjawab berbagai persoalan. Al-Qur’an sebagai firman-Nya (divine commandments) telah menyatakan sendiri identitasnya sebagai referensi yang sempurna, benar dan a

Identitas dan nilai guna Al-Qur’an (1)

Al-Qur’an sebagaimana kita fahami adalah Wahyu Allah Swt yang disampaikan kepada Khataman Nabiyin, Rasulullah Muhammas Saw. K ata wahyu berasal dari kata Arab al-wahy, kata ini merupakan kata yang berasal dari bahasa Arab yang berarti suara, api dan kecepatan. Namun kata “ wahy ” tersebut juga dapat berarti bisikan, isyarat, tulisan dan kitab [Harun Nasution, Akal dan Wahyu Dalam Islam (Jakarta, UI-Press 1986) hal. 15] . Wahyu Allah ini tidaklah hanya disampaikan kepada para Nabi, tetapi juga kepada bumi (QS 99:5),  lebah (16: 68), langit-As-samaa a (41:12), malaikat (8:12). Identitas Al-Qur’an adalah sebagai KITAB, sebagaiman salah satu pengertian wahyu seperti dijelaskan di atas. Hal ini dijelaskan dalam Al-Qur’an Surat Albaqarah (2) ayat 2: “ K ITAB ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa .” Sebagai sebuah kitab (buku), laksana buku yang kita baca, Al-Qur’an terdiri dari beberapa bagian, yaitu bagian yang disebut surah (114 surah) dan ayat

Wafatnya Rhoma Irama dan Sikap Kritis atas Informasi

Wow Bang Haji meninggal..! satu komentar di salah satu group WA terbaca, dan langsung dikoreksi dengan menuliskan kalimat khas response kematian. Innalillahi wa inna ilaihi roo ji'uun. Buka laman google, ketik tiga kata kunci: "Rhoma Irama Meninggal", maka terhubunglah dengan beberapa judul artikel/tulisan yang memang mendekati kata kunci. Buka satu laman yang berjudul, "Wasiat Rhoma Irama sebelum Meninggal", titi mangsa dan konten artikel tak ada kaitan dengan broad cast seorang temen di WA group. Buka satu situs lagi, hehe... ternyata Rhoma Irama lain yang wafat. Mengingat Rhoma Irama yang wafat ini pun seorang manusia, dalam hati tetap bergumam,  Innalillahi wa inna ilaihi roo ji'uun. Kembali gabung ke grup WA, terbacalah penyesalan sang broadcaster sekaligus permintaan maaf. Yup, untuk insan Indonesia, siapa yang tak kenal si Raja Dangdut dengan segala fenomena kemashuran, sensasionalitas, dan tak lupa keulamaan-nya. Yang mashur jadi bahan kajian, pan