Siapa Muhsinin?

"Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik (Arabic: Muhsinin)."
QS 29:69

Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan (Muhsinin). 
QS 16:28

Dua ayat di atas adalah contoh dari bagaimana Allah secara tegas berada di pihak orang-orang yang berbuat kebaikan kepada orang lain (Muhsinin).

Muhsinin, orang-orang yang berbuat kebaikan, telah mendapat jaminan dari Allah sebagai orang-orang yang didampingi/dekat dengan Allah Swt. Ini adalah anugerah dan kenikmatan tersendiri bagi hamba beriman. Bagaimana hidupnya senantiasa disertai Allah Swt. Bukankah kita setiap melaksanakan ritual Shalat, senantiasa mendendangkan harapan akan Anugerah dan Nikmat-Nya?

“Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat” (QS al-Fatihah: 6-7).

Maka Allah pun telah menjawabnya dalam QS 151-153, apakah dan bagaimana menjalani "Shiraatal Mustaqim" sebagai jalannya orang-orang yang telah diberikan nikmat oleh Allah Swt. Dalam QS 151-152, kita bisa temukan siapa saya orang-orang yang berjalan dalam "Shiraathal Mustaqim", yaitu:

  1. Orang yang tidak mempersekutukan sesuatu dengan-Nya
  2. Berbuat baik terhadap kedua orang ibu bapa, 
  3. Selalu ber-pengharapan (Tidak membunuh anak-anak karena takut kemiskinan)
  4. Menjaga kesucian, baik yang nampak di antaranya maupun yang tersembunyi, 
  5. Tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) melainkan dengan sesuatu (sebab) yang benar.
  6. Menjaga harta anak yatim,
  7. Tidak Curang (Menyempurnakan takaran dan timbangan dengan adil)
  8. Berlaku Adil (apabila kamu berkata, maka hendaklah kamu berlaku adil, kendatipun ia adalah kerabat(mu)
  9. Memenuhi perjanjian dengan Allah

Sementara itu, Quran juga telah memberikan jawaban siapa kaum muhsinin tersebut.
Kaum muslim yang ihsan (muhsinin) adalah mereka yang disebut dalam Qur'an: “hudaw wa rahmatal lil muhsininiin”, orang-orang yang mendapatkan karunia hikmah sehingga dapat menjadikan Al Qur’an sebagai petunjuk dan rahmat, QS Lukman 31:3. selanjutnya dijelaskan dalam ayat 4 dan 5 bahwa Muhsinin juga adalah: Orang-orang yang mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka yakin akan adanya negeri akhirat. Mereka itulah orang-orang yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhannya dan mereka itulah orang-orang yang beruntung” (QS Lukman [31]:4-5)

Kriteria pertama sebagai muhsinin adalah mereka yang menjadikan Qur'an sebagai petunjuk, hal ini berlawanan dengan mereka yang tidak mau menerima Qur'an bahkan menjadikan dunia beserta perhiasannya sebagai yang utama. Maka ancaman Allah adalah mereka tidak mendapatkan apapun di akhirat dan segala amalan mereka lenyap, (QS Hud: 14-16)
pic taken from google
 
Kembali kepada kaum muhsinin, orang yang mendapatkan anugerah dan kenikmatan sebagai orang yang selalu disertai Allah Swt, ini adalah karena mereka selalu berbuat baik kepada orang lain. Berbuat baik kepada orang lain, tidak selalu dikaitkan dengan pemberian (sedekah), namun juga dapat perhatian, perawatan, penghargaan dan kasih sayang. Banyak kebaikan yang bisa kita lakukan ketika kita berkomunikasi dengan orang lain. Menjadi pendengar yang baik, ber-empati dengan apa yang mereka katakan, menghormati setiap apa yang dikatakan, menahan emosi dan lainnya.

Yang mesti kita ingat satu janji Allah dan ini adalah sunnatullah/Hukum Ilahi:

"hal jazaau al-ihsaani illaa al-ihsaanu'

Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula).
QS 55:60

Garut, 9 April 2018

Popular posts from this blog

Risalah Kebohongan: BAB II — KECELAKAAN BESAR BAGI PARA PEMBOHONG

Attitude, Aptitude dan Altitude

Al Fatihah dan AlFath: Membuka Kemenangan