Posts

Showing posts from May, 2019

Al Fatihah dan Pendidikan (1)

Image
gambar ini diambil dari halaman google Kembali kita ber taddabur dengan Qur’an, khususnya Surat Al-Fatihah. Al-Fatihah yang berarti pembukaan dan juga kemenangan, secara etimologi, mengisyaratkan kepada kita bahwa dengan pemahaman akan pembukaan kitabullah, Qur’an, yaitu Suratul Fatihah, di sana terdapat pengharapan akan sebuah kemenangan. Insyaa Allah penulis akan mencoba melihat arti kemenangan dalam makna etimologis Al-Fatihah dengan Suratul Fath (Surat ke 48) dalam taddabur lain. Sumber tulisan yang menjadi referensi utama adalah skripsi Mhd. Mirza Munandar Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Prodi Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Darussalam, Banda Aceh, yang berjudul Nilai-nilai Pendidikan dalam Al-Quran Surat Al-Fatihah. Telah dikemukakan dalam tulisan sebelumnya mengenai nama-nama lain Al-Fatihah. Beberapa nama memahamkan kita bahwa dalam Surat Al-Fatihah mengandung pokok-pokok pikiran dari Quran itu

Aroma Cinta dalam kalimah Pembuka

Image
Gambar diambil dari google Engkau perkenalkan diriMu, dengan Yang Maha Rahman dan Rahim. Dalam Rahman-Mu, kau tunjukkan kekuasaan, kebesaran, dan Keagungan-Mu. Dalam Rahim-Mu kau tunjukkan kasih, sayang dan Cinta-Mu. Gemerlap KebesaranMu dalam balutan Cinta. Dalam perawatan-Mu, seluruh alam Kau sinari, dengan Cinta-Mu. soal Rahim-Mu, Kau ciptakan satu model agung. . Ditularkannya dalam sebuah tempat keabadian cinta-Mu, dalam Kuasa-Mu. Berkelimpahan perawatan didalamnya, dalam Kuasa-Mu. Tak ada pamrih, apalagi tipu daya. Mengalir perawatannya, hingga terlahir seorang bayi dalam buaian dan sinaran cinta. Dalam pengaturan-Mu, seluruh makhluk dan semesta ini, tunduk kepada satu aturan, Hukum-Mu. Semua gejala, segala fenomena alam menjadi tanda Kebesaran-MU Itulah Hukum-Mu! tak pernah berubah, sunatullah. Pujian mengalun, satu bukti ketundukan akan sebuah pengakuan. Pujian dipersembahkan, bagia Maharaja Penguasa Alam. Pujian Mengalir kepada-Mu, Al-Hamd. Asmamu-dimula

Al-Fatihah: Dari Nama Ada Makna dan Harapan

Image
What's in a name. Kalimat populer dari William Shakespeare ini saya gunakan untuk mengantarkan tulisan ini. “What’s in a name? That which we call a rose. By any other name would smell as sweet," begitulah lengkapnya dari ungkapan "What's in a name" yang saya fahami bahwa apapun namanya untuk material dan impact yang sama, maka nama tidaklah menjadi hal yang prinsip. Bukan berarti tidak ada kritik atas ungkapan populer tersebut, namun dalam berbagai hal kadang kita terjebak memperdebatkan satu istilah untuk "barang" yang sama. Kadang, justru ketika kita bersepakat mengacu pada satu nama atau istilah, dalam hal kebenaran akan kembali kepada pengalaman, persepsi dan pemaknaannya. Nama saya, contohnya, secara definitif orang tua saya tidak pernah menyatakan penjelasan. Namun, saya mencoba mereka-reka dan akhirnya bermuara pada satu penjelasan. Apakah ini merupakan penjelasan yang sama dengan orang tua saya? Apakah ketika saya berhasil memberikan sebu

Al Fatihah: Pembuka

Image
Surat Al Fatihah (1) Al-Fatihah, berarti pembukaan. Surat Al-Fatihah, merupakan awal surat dari Al-Qur'an. Qur'an sendiri menjelaskan dirinya sebagai kitab, bahkan dengan penjelas kitabul mubin, kitab yang nyata. Kitab adalah buku. Dan sebuah buku, sudah biasa kita menemukan satu bab pembuka/pembukaan. Dalam litaratur bahasa Inggris, penamaan surat/surah yang merujuk kepada abagian dari Quran, biasa disebut chapter atau Bab. Nah, Suratul Fatihah merupakan Bab pembuka atau First Chapter or Opening Chapter dari sebuah buku yang namanya Qur'an. Bab Pembuka biasanya berisikan mengenai ringkasan, overview atau pengantar mengenai isi dari buku itu sendiri. Apa istimewanya dari sebuah Bab Pembuka (Pembukaan)? Sampai saat ini saya sendiri belum menemukan satu kajian khusus, dikaji dari berbagai aspek, mendalam bahkan di antaranya dibiarkan sebagai misteri, rahasia dan kontroversi. Adalah tidak bijak, ketika buku suci dengan satu keimanan/keyakinan di sana ada kebenara

Puasa dalam Persfektif Qur'an

Puasa di bulan Ramadhan Menurut Quran Saya sampaikan tafsir QS 2:183-189 yang berkenaan dengan bulan puasa di bulan Ramadhan dengan sumber rujukan:   The Explanation of Holy Qur’an (G. PArwez)   Quran Explain Its Self (Shabir Ahmed) QS 2:183-184 GA Parwez, mendefinisikan puasa sebagai Self Control (Pengendalian diri) . Pengendalian diri adalah prasyarat baik untuk kesabaran dan ketabahan di dalam sebuah peperangan, serta untuk membangun sistem sosial-ekonomi yang adil dan merata. Senada dengan GA Parwez, Shabir Ahmed juga mendefinisikan puasa sebagai pengendalian diri. Menurutnya, dalam menciptakan masyarakat ideal membutuhkan disiplin dan pengendalian diri di antara individu-individu. Kita yang telah memilih untuk disemangati dengan keimanan, camkanlah bahwa “Latihan kolektif” berupa puasa atau kontrol diri diharuskan untuk kita sebagaimana adanya telah diwajibkan kepada orang-orang sebelum kita sehingga kita diberdayakan dalam melawan kejahatan. Menurut Shabir Ahmad, i