Posts

Showing posts from March, 2019

Telunjuk Menunjuk: Kasus Anti-Imgran

Image
Migrasi, perpindahan penduduk dari satu tempat ke tempat lain yang ditujukan untuk menetap. Orangnya disebut imigran. Migrasi, sudah terjadi ribuan tahun lalu. Migrasi orang Eropa (Inggris) ke Amerika, adalah contohnya. Kemudian orang-orang dari benua Afrika ke benua Amerika. Penduduk asli benua Amerika, kita tahu adalah suku Indian. Demikian juga Migrasi terjadi ke Benua Autraslia termasuk Selandia Baru, dari tanah Eropa. Suku aslinya kita kenal dengan Suku Aborigin. Karena tata dunia modern, kini migrasi sangat kental dengan aspek politik. Migrasi yang tadinya dipicu oleh kolonialisme, penaklukan atau kebutuhan tenaga kerja, saat ini migrasi tidak semudah terjadi seperti di masa lampau. Membaca sebuah artikel, mengulas motif penembakan di satu mesjid di Selandia Baru, disampaikan oleh pelaku adanya sentimen keagamaan dan antiimigran. Dalam kasus sentimen anti-imigran, pelaku lupa bahwa nenek moyangnya adalah imigran dari tanah Eropa yang telah menyingkirkan dominasi pendudu

Muslim Belum Tentu Non Kafir

Image
Ketika secara bahasa, "Islam" berarti selamat atau damai. Maka, adalah hal yang berdasar ketika kita memberikan pengertian muslim untuk setiap orang yang menjamin keselamatan dan/atau cenderung dalam upaya-upaya menciptakan perdamaian. Islam pun secara bahasa berarti penyerahan diri/ketundukan, dan seorang muslim pun adalah mereka yang menyerahkan diri/tunduk kepada aturan Ilahi. Ketika definisi ini diterapkan dalam keseharian maka sungguh indah ketika aplikasi ketundukan adalah menjamin keselamatan orang lain, memperjuangkan perdamaian antar sesama dan secara umum adalah berbuat kebaikan. Maka siapapun yang berlaku seperti itu adalah layak dipanggil muslim. Menarik kisah dalam Al-Qur'an ketika orang-orang Arab Badui menyampaikan kepada Rasulullah bahwa mereka telah beriman. Maka Allah menyuruh Rasulullah untuk mengatakan: “Kamu belum beriman, tapi katakanlah ‘kami telah tunduk’, karena iman itu belum masuk ke dalam hatimu." (Lihat QS 49: 14) Dalam kisah di at

Apelo, Masalah dengan Kafir?

Pernahkah kita bertanya, mengapa kita sebagai umat "Islam" lebih suka menyebut diri kita dengan panggilan Muslimin dibanding Muminin? Dalam al-Quran, Nabiyullah Muhammad diperintahkan untuk mengikuti "Millah Ibrahim" (16:123), di mana Ibrahim sebagaimana nabi yang lain adalah mereka yang berserah diri (musliman) kepada Allah (3:67). "Dia telah mensyari'atkan bagi kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu: Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya. Amat berat bagi orang-orang musyrik agama yang kamu seru mereka kepadanya. Allah menarik kepada agama itu orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada (agama)-Nya orang yang kembali (kepada-Nya). -QS 42:13- Dalam QS 3:67, disebutkan: "Ibrahim bukan seorang Yahudi dan bukan (pula) seorang Nasrani, akan tetapi dia adalah seorang yang lurus lagi b