Telunjuk Menunjuk: Kasus Anti-Imgran

Migrasi, perpindahan penduduk dari satu tempat ke tempat lain yang ditujukan untuk menetap. Orangnya disebut imigran.
Migrasi, sudah terjadi ribuan tahun lalu. Migrasi orang Eropa (Inggris) ke Amerika, adalah contohnya. Kemudian orang-orang dari benua Afrika ke benua Amerika. Penduduk asli benua Amerika, kita tahu adalah suku Indian.
Demikian juga Migrasi terjadi ke Benua Autraslia termasuk Selandia Baru, dari tanah Eropa. Suku aslinya kita kenal dengan Suku Aborigin.
Karena tata dunia modern, kini migrasi sangat kental dengan aspek politik. Migrasi yang tadinya dipicu oleh kolonialisme, penaklukan atau kebutuhan tenaga kerja, saat ini migrasi tidak semudah terjadi seperti di masa lampau.
Membaca sebuah artikel, mengulas motif penembakan di satu mesjid di Selandia Baru, disampaikan oleh pelaku adanya sentimen keagamaan dan antiimigran.
Dalam kasus sentimen anti-imigran, pelaku lupa bahwa nenek moyangnya adalah imigran dari tanah Eropa yang telah menyingkirkan dominasi penduduk asli, aborigin dalam berbagai aspek.
Andaikan benar, emosi kemarahan, apa yang dirasakan pelaku ini, apakah ia/mereka faham akan kemarahan suku Aborigin?
Ironi.
Nah,
Janganlah sembarang telunjuk menunjuk, dalam faktanya, ke-empat jari tanpa disadari, justru menegaskan dirinya adalah layak menjadi objek kemarahan satu pihak yang hak-hak nya telah dirampas bahkan dimatikan sejak lama.

#salamdamai
#worldpeace

Popular posts from this blog

Risalah Kebohongan: BAB II — KECELAKAAN BESAR BAGI PARA PEMBOHONG

Attitude, Aptitude dan Altitude

Al Fatihah dan AlFath: Membuka Kemenangan