Al-Fatihah: Dari Nama Ada Makna dan Harapan

What's in a name.
Kalimat populer dari William Shakespeare ini saya gunakan untuk mengantarkan tulisan ini.
“What’s in a name? That which we call a rose. By any other name would smell as sweet," begitulah lengkapnya dari ungkapan "What's in a name" yang saya fahami bahwa apapun namanya untuk material dan impact yang sama, maka nama tidaklah menjadi hal yang prinsip.

Bukan berarti tidak ada kritik atas ungkapan populer tersebut, namun dalam berbagai hal kadang kita terjebak memperdebatkan satu istilah untuk "barang" yang sama. Kadang, justru ketika kita bersepakat mengacu pada satu nama atau istilah, dalam hal kebenaran akan kembali kepada pengalaman, persepsi dan pemaknaannya.

Nama saya, contohnya, secara definitif orang tua saya tidak pernah menyatakan penjelasan. Namun, saya mencoba mereka-reka dan akhirnya bermuara pada satu penjelasan. Apakah ini merupakan penjelasan yang sama dengan orang tua saya? Apakah ketika saya berhasil memberikan sebuah pemaknaan, apa benar itulah saya, sesuai definis nama tersebut?

Soal nama yang dilekatkan kepada orang (nama seseorang), kita juga sering mendengar bahwa nama itu adalah do'a atau harapan. Harapan, tentunya berlaku bagi si pemberi nama. Dari mana mereka, para pemberi nama itu, mendapatkan inspirasi? bisa jadi dari pengalaman mereka. Dan, ini berlaku ketika saya sebagai orang tua, memberikan nama kepada tiga anak yang berbeda dilandasi dengan sebuah harapan. Harapan muncul dari pengalaman dan bisa jadi akibat suasana bathin yang melingkupinya.   

Meneruskan artikel pembuka saya mengenai Surat Al-Fatihah, dalam tulisan ini mencoan menyarikan berbagai nama lain untuk Al-Fatihah, dengan suatu keyakinan, siapapun pemberi nama itu, mereka mengembangkan harapan dari nama. Bisa jadi, secara mudah, kita memahami harapan itu dari makna nama yang diberikan. Dan, jangan lupa pengalaman dan suasana bathin mereka juga ikut bermain dalam melambungkan harapan ini.

Banyak istilah/sebutan/nama lain  dari Surat Al-Fatihah yang sudah familiar di telinga pembaca. Saya menemukan asal referensi nama itu, ada yang berasal dari Nabi, para sahabat, alim ulama dan selebihnya tidak diketahui sumbernya. Bukan pesan/masalah ini yang ingin saya sampaikan, namun lebih kepada mengenalkan makna dari padanan kata Al-Fatihah dan apa yang bisa kita pelajari dari nama tersebut.

Dalam satu artikel yang merujuk kepada kitab Khazinatul-Asrar karangan al-Ustadz Muhammad Hakky an-Nazily, Surat al-Fatihah ini mempunyai 35 nama (saya belum membaca kitab ini). Saya tidak akan menguraikan satu-persatu, tetapi mencoba menggolongkan nama-nama lain untuk Al-Fatihah ini, sebagai berikut:

Nama-nama yang Merujuk kepada Kedudukan Al-Fatihah sebagai Surat/Bab Pembukaan yang Berisikan mengenai Sari/Inti/Pokok dari Kitab/AlQur'an itu Sendiri. 

Untuk kelompok ini, Saya mulai dari nama Ummul Kitab dan Ummul Qur'an. Ummul berarti Induk atau Ibu. Jadi Ummul Kitab atau Ummul Qur'an adalah Induk dari Kitab dalam hal ini adalah Qur'an. Disebut Ummul Kitab/Qur'an, didasarkan kepada kajian bahwa Suratul Fatihah berisikan pokok-pokok tema/bahasan/isi dalam Al-Qur'an. Dengan demikian ketika kita ingin mengetahui bahasan dari Kitab/Al-Quran maka kita dapat mempelajari lebih awal dari makna Suratul Fatihah itu sendiri. Selanjutnya, AL-QUR'AN AL-AZHIM, berarti bacaan yang Agung. Dinamakan baca'an Agung karna isi al-Fatihah ini berkenaan dengan masalah masalah yg amat besar dan Agung. Dalam hal ini saya memahaminya bahwa masalah-masalh besar dan agung ini dijelaskan dalam surat-surat berikutnya dalam Qur'an.

Al-Fatihah, karena isinya mencakup seluruh isi al-Qur'an dan meliputi keterangan tentang Allah dan keterangan tentang manusia, maka Al-Fatihah juga mempunyai nama lain yaitu AL-WAFI'AH yang berarti: mencakup. Semisal dengan Al-Wafi'ah, maka Al-Asas, yang berarti Pokok merupakan nama lain yang masuk dalam kelompok ini.
Dua istilah terakhir yang dapat dimasukkan dalam kelompok ini adalah al-Kanz (Arab: الكنز, Simpanan Yang Tebal) dan Ats-tsaqalain (dua hal yang berharga). Simpanan yang tebal di sini diartikan bahwa Al-fatihah dipenuhi dengan bacaan, petuah, nasihat, pelajaran dan hikmah yang berharga. Sementara dua hal yang berharga yaitu merujuk kepada dua bagian utama dari Al-Fatihah yaitu bagian untuk Tuhan dan bagian untuk Hamba/manusia.

Nama-nama yang Memahamkan Kita bahwa Al-Fatihah sebagai Bacaan yang Dapat Melindungi dan Mengobati.

Kita fahami, bahwa Qur'an adalah Penawar (Asy-syifa) dan Rahmat, (lihat QS 17: 82).
Dalam kelompok nama ini dapat diketengahkan yaitu: AL-WAQI'AH. Nama ini diberikan oleh Yahya bin Abu Katsir, yang berarti "tameng". Al-Waqiah sendiri adalah salah satu surat dalam Al-Qur'an yaitu surat ke-56. Kita mengetahui, bahwa surat Al-Waqiah, selain Surat Al-Mulk, Al-Kahfi dan Yaasin sering dibaca oleh banyak muslim secara rutin, sebagai penjagaan dari mara bahaya. Al-Waqiah sering diartikan sebagai hari Qiaamat, karena dalam suratul Waqi'ah bercerita tentang kondisi yang terjadi pada yaumul akhir. Semisal dengan Al-Waqiah, nama lain dari Al-Fatihah adalah  Al- munjiyah yang berarti surat yang dapat membebaskan manusia dari berbagai kesulitan.

Dengan pemaknaan, penghayatan dan harapan yang mirip dengan nama Al-Waqiah, Al Fatihah juga sering dinamakan sebagai Asyifa, yang berarti sebagai penawar atau obat dan asy-Syafiyah yang berarti: yang menyembuhkan. Kalau Al-Waqiah adalah tameng dari berbagai penyakit dan kejahatan (gangguan syaithan) maka Asy-syifa dan asy-Syafiyah diharapkan sebagai obat/penawar. Ingat, bahwa dalam Al-Fatihah, kita dikenalkan dengan Tuhan yang Maha Rahmaan dan Rahiim, Tuhan sebagai Rabb, dan Tuhan sebagai Maalik, termasuk pernyataan manusia bhawa hanya kepada Allah lah kita sebagai manusia meminta perlindungan dan pertolongan. Demikian juga nama al-Ruqyah, yang berarti: Mantra. Ruqyah sendiri dipercaya sebagai praktik yang sudah lama digunakan sejak zaman Nabi dalam mengobati penyakit yaitu dengan membacakan ayat-ayat Qur'an yang pastinya Al-Fatihah menjadi bacaan utama.     

Berikutnya adalah Ash-Shalah (Arab: الصلاة, Salat). Sholat seperti dalam QS 29:45, disebutkan bahwa shalat dapat mencegah dari perbuatan keji dan mungkar. Selain Al-Fatihah sendiri adalah bacaan wajib dalam shalat.

Nama-nama yang Ditujukan sebagai  Do'a

Dalam surah 15 ayat 87,kita dapat mengetahui adanya tujuh ayat yang dibaca berulang-ulang, dan ini kiranya mengantarkan kepada Suratul Fatihah dengan sebutan lain, yaitu: ASSAB'UL MATSANY, artinya tujuh (ayat) yang berulang. Dinamakan TUJUH karna memang Surat Al-Fatihah terdiri dari 7 ayat, dan dikatakan berulang ulang karena memang ayat ayatnya dibaca berulang ulang bukan saja dalam bacaan shalat dan do'a. Ada juga yg mengartikan kata MATSANY itu berarti 2 bagian. Satu bagian untuk TUHAN dan satu bagian lagi untuk HAMBA/umat manusia (untuk hal ini bisa dijelaskan dalam istilah Ats-tsqalain).Ada pula yg mengartikan kata kata MATSANY itu berarti SANJUNGAN atau PUJIAN terhadap ALLAH. Dalam Surat 15:87 pula setelah menyebutkan "7 yang berulang", disebutkan pula kata "Quranal 'Azhim", Bacaan yang Agung.

Dalam kelompok ini terdapat nama lain dari Al-Fatihah yang dikenal dengan sebutan al-Hamd (Arab: الحمد, Pujian). Ini bisa difahami bahwa dalam Al-Fatihah merujuk kepada ayat ke-2 dari Al-Fatihah: Alhamdulillahi rabbil 'almiin, yang biasa dikatakan sebagai bacaan dalam memanjatkan pujian kepada Allah termasuk bersyukur. Untuk alasan ini pula AlFatihah sering dinamakan sebagai surat  asy-Syukru (Syukur). Selanjutnya adalah: ad-Du'au (Do'a). Ini pun mudah difahami ketika Ayat-ayat dalam Al-Fatihah berisikan do'a dan pengharapan dan Al-Fatihah pun menjadi salah satu pengantar dalam setiap do'a dan permintaan kita kepada-Nya.  Berikutnya dengan penjelasan yang sama dapat dimasukkan adalah beberapa nama lain dari Al-Fatihah, yaitu: Suratul hamdi qashwa yang berarti  surat puijian terakhir, As-sual yang berarti surat yang berisi permintaan. At- ta`limil masalah artinya surat yang mengajarkan cara berdoa dan Al-munajah yang berarti surat yang berisi bisikan terhadap Tuhan.

Nama-nama yang Ditujukan sebagai Pedoman

Dalam kelompok ini dapat dimasukkan istilah  An-Nuur yang berarti cahaya,  Ath-Thalab atau tuntunan, At-tafwidh yang artinya surat yang berisi penyerahan diri terhadap Tuhan, Al-Mukafah yang berarti pembalasan, Al- mujziyah atau surat yang memberi balasan dan Al-minnah yang berarti surat yang mengandung cita-cita.

Beberapa nama di atas dapat dijelaskan bahwa Al-Fatihah menyarikan tata-cara peribadatan dan sistem perilaku manusia yang menjadi salah satu pokok bahasan Qur'an. Mulai dari dari ayat pertama Al-Fatihah yang digunakan sebagai bacaan ketika memulai satu pekerjaan, kemudia hamdalah untuk sebuah pujian dan kesyukuran, berikutnya adalah ikrar dan komitmen kita bahwa Allah lah yang menrajai hari pembalasan serta hanya kepada Allah manusia berperilaku/beibadah dan mencari perlindungan. Diakhiri dengan sebuah harapan/cita-cita dengan bermunajat kepada Allah untuk senantiasa dimbimbing di jalan Allah, yaitu Ashiraatal Mustaqim yaitu salah satunya dijelaskan dalam Qur'an 6:151-153. 

Demikian risalah ini saya tuliskan untuk mengenal 4 kelompok nama  untuk suratul fatihah.
Semoga bermanfaat.

Popular posts from this blog

Risalah Kebohongan: BAB II — KECELAKAAN BESAR BAGI PARA PEMBOHONG

Attitude, Aptitude dan Altitude

Al Fatihah dan AlFath: Membuka Kemenangan