Ramalan Covid-19 Bearkhir pada Bulan titik titik

"Kalau ini mah proyeksi mathematik"
Kira-kira 3 hari lalu (kalau ga salah sech), sekilas saya lihat tv, kebetulan ada seorang nara sumber dengan tampilan yang memberi impressi kepada para pemirsa dia seorang ahlul kitab -bukan terminologi Qur'an- tapi seorang yang memahami banyak kitab (di lihat dari latar belakang dia berdiri berderet kitab1), berbicara soal ramalan yang disandarkan kepada Rasulullah Saw.

Intinya, adalah bahwa setiap wabah itu akan hilang ketika muncul bintang tsurayya di waktu pagi.
Setelah penjelasan panjang, sang nara sumber menyampaikan tafsir atas hadits dengan merujuk kepada salah satu "ulama", al hasil bulan Mei ini, wabah Corona akan hengkang dari bumi Indonesia.

Malam ini, salah satu Guru saya, menyampaikan link youtube, yang juga membahas hadits di atas. Saya sampaikan: Saya ithba' untuk hadits ini selama penelusuruan bermuara ke hadits shahih. Namun untuk tafsir hadits dari para ilmuwan falaq, saya sampaiakan pertanyaan: Apakah bulan Mei atau Juni ini berlaku tetap untuk setiap wabah? Selanjutnya saya sampaikan juga, "Kebayang aja Bah, kalau Corona Virus 19 ini hadir di Indonesia, bulan Juni, wuah satu tahun batru hengkang!"

Sang Guru menjawab bijak, namanya juga perhitungan bisa benar, bisa juga meleset. Beliau juga menambahkan bahwa perhitungan itu tidak tetap, layaknya penanggalan. Dari penjelasan ini saya bisa memahaminya, bahwa tidak selalu nama bulan (seperti: mei/juni) sebagai akhir dari wabah.

Lepas dari dari video yang saya liat di salah satu statsion tv, juga ramalan yang menisbatkan kepada Rasulullah. Malam ini juga saya melakukan penelusuran dalam Al-Qur'an, dan ditemukanlah beberapa keterangan dalam Al-Qur'an terkait posisi Nabi/Rasul menangapi pembendaharaan keilmuaan yang berhubungan dengan "masa depan".

Berikut saya kutipkan teerjemahan beberapa ayat yang saya temukan dalam Al-Quran: 
Katakanlah (Muhammad), “Aku bukanlah Rasul yang pertama di antara rasul-rasul dan aku tidak tahu apa yang akan diperbuat terhadapku dan terhadapmu. Aku hanyalah mengikuti apa yang diwahyukan kepadaku dan aku hanyalah pemberi peringatan yang menjelaskan.” -QS 46:9
Katakanlah: "Aku tidak berkuasa menarik kemanfaatan bagi diriku dan tidak (pula) menolak kemudharatan kecuali yang dikehendaki Allah. Dan sekiranya aku mengetahui yang ghaib, tentulah aku membuat kebajikan sebanyak-banyaknya dan aku tidak akan ditimpa kemudharatan. Aku tidak lain hanyalah pemberi peringatan, dan pembawa berita gembira bagi orang-orang yang beriman". -QS 7:188-
Katakanlah: "Kalau seandainya kamu menguasai perbendaharaan-perbendaharaan rahmat Tuhanku, niscaya perbendaharaan itu kamu tahan, karena takut membelanjakannya". Dan adalah manusia itu sangat kikir. -QS 17:10-
Katakanlah: Aku tidak mengatakan kepadamu, bahwa perbendaharaan Allah ada padaku, dan tidak (pula) aku mengetahui yang ghaib dan tidak (pula) aku mengatakan kepadamu bahwa aku seorang malaikat. Aku tidak mengikuti kecuali apa yang diwahyukan kepadaku. Katakanlah: "Apakah sama orang yang buta dengan yang melihat?" Maka apakah kamu tidak memikirkan(nya)?" -QS 6:50-

Semoga ayat-ayat Allah ini menjadi dasar kita dalam melihat masa depan, berhati-hati juga memberikan tafsir perkataan Rasulullah.

Allah Maha Tahu baik yang zhahir ataupun yang bathin.

  
 

Popular posts from this blog

Risalah Kebohongan: BAB II — KECELAKAAN BESAR BAGI PARA PEMBOHONG

Attitude, Aptitude dan Altitude

Al Fatihah dan AlFath: Membuka Kemenangan