Nyanyian Romantisme Kultural

Romantisme Kultural, sering dilontarkan kawan-kawan saya (dulu), ketika kami berbincang seputar nostalgia kami akan pencapaian dunia islam terkait sains. Satu-satu tokoh Muslim dengan bidang dan temuannya kita sebut, dan seperti biasa koor "romantisme kultural!!!" berdendang dari kawan-kawan kami (kala itu).

Kini, nyanyian romantisme kultural aku bawakan sendiri, hanya untuk mendendangkan kenestapaan, melihat diri dan dunia Islam yang makin tertinggal jauh secara sains dan teknologi dari tetangga kita (dulu lebih diarahkan ke dunia bagian Eropa).

Padahal nyanyian romantisme kultural bukan kami saja yang sering mendendangkan, dari tetangga sana, sebut saja Robert Briffault, George Sarton, Howard R. Tuner, Jacques C. Reister, dan Montgomery Watt menyanyikan koor dengan lirik yang sama bahwa Dunia Arab (Mayoritas Muslim) adalah pembawa "semangat" baru dalam ilmu-pengetahuan di Eropa. Mereka menyadari bahwa peradaban Eropa tidak dibangun oleh regenerasi sendiri.

"Tanpa dukungan peradaban Islam yang menjadi dinamonya, Barat bukanlah apa-apa,” kira2 begitulah akhir lirik-nya,   

Sekedar menguatkan di antara anggota paduan suara itu saya tampilkan lirik lagu dari Robert Briffault:
”Hutang Sains kita kepada Sains Arab bukan dalam bentuk penemuan yang mengejutkan atau teori-teori revolusioner, melainkan lebih banyak kepada budaya Arab,ia berhutang akan keberadaannya”.

Apa yang kita sebut sebagai sains yang timbul di Eropa merupakan hasil dari semangat baru, cara-cara penelitian baru, kaedah membuat uji kaji, pemerhatian, pengukuran dan pembangunan matematika yang semua itu diperkenalkan kepada Eropa oleh orang Arab.

Demikian juga dengan George Sarton menulis di dalam albumnya “Pengenalan
kepada sejarah sains”. Kejayaan utama, dan pembentukan semangat ujikaji (pasca penelitian), dan hal ini sebagian besar dicetuskan oleh orang-orang Islam hingga abad ke 12.

Dan nyanyian Romantisme Kultural ini, saya akhiri dengan lirik:
"Kemanakah semangat Muslim dalam sains saat ini?" 

Popular posts from this blog

Risalah Kebohongan: BAB II — KECELAKAAN BESAR BAGI PARA PEMBOHONG

Attitude, Aptitude dan Altitude

Al Fatihah dan AlFath: Membuka Kemenangan