Al-Fatihah" Model Sistem Kehidupan (Pengantar)

Al-Fatihah tentunya merupakan surat dalam Al-Qur’an yang sangat populer. Hal ini dapat dijelaskan bahwa surat ini merupakan pembuka dari Kitab Al-Qur’an dan merupakan bacaan wajib dalam setiap rakaat shalat (bagian dari Rukun Islam) yang kita tegakkan. Dua alasan di atas sudah cukup untuk menyimpulkan bahwa surat Al-Fatihah merupakan surat yang paling populer di masyarakat muslim.

Demikian juga dengan istilah “sistem”, disadari atau tidak, perkembangan teknologi informasi, dan ilmu pengetahuan telah memperkenalkan istilah “sistem” ini. Begitu sering kita diperlihatkan atau diperdengarkan dengan istilah ini. Ketika seluruh aspek kehidupan dirangkum dengan satu akronim “ipoleksosbudhankam”,maka untuk setiap kata dari akronim ini pun sering digandengkan dengan istilah sistem, yaitu: Sistem Ideologi, sistem politik, sistem ekonomi, sistem sosial, sistem budaya dan sistem pertahanan dan keamanan.

Adalah hal yang menarik, bahwa di tengah kepopuleran keduanya, terdapat nilai yang vital, namun belum tentu secara merata difahami oleh masyarakat muslim. Al-Fatihah, misalnya, terdapat lebih dari 30 julukan atau istillah padanannya. Setiap nama yang dipadankan untuk Surat-Al-Fatihah sudah menunjukkan kehebatan dari surat pertama Al-Qur’an ini. Demikian juga, bisa jadi kita melupakan bahwa ketika “tujuh ayang yang berulang” (Sab’ul matsani, salah satu julukan surat Al-Fatihah) dibaca dalam shalat, kita sedang berikrar atas keimanan, motivasi, janji, ketundukan, komitmen serta do’a dan harapan dalam menjalani hidup ini.  Hal yang sama berlaku dengan istilah “sistem”. Dalam tinjauan ilmu pengetahuan, sistem merupakan sebuah metode yang dibutuhkan dalam perkembangan dunia yang semakin pesat, terus berkembang di setiap aspek kehidupan. Teori sistem telah dimanfaatkan untuk melihat sebuah persoalan yang kompleks menjadi terlihat lebih sederhana, sehingga kita terbantu dalam melakukan analisis untuk memahami, dan menemukan solusi atau jalan keluar dari permasalahan tersebut. 

Surat Al-Fatihah, sebagai model sistem (kehidupan) seorang muslim, didasarkan kepada kedudukan Al-Fatihah sebagai Ummul Kitab, Ummul Qur’an dan Fatihatul Kitab. Sebagai Induk (umm) dari Kitab dalam hal ini Al-Qur’an, surat Al-Fatihah telah memuat pokok-pokok ajaran Islam. Sebagai surat pembuka (Fatihatul Kitab), maka ke-7 ayat dalam Surat Al-Fatihah memuat overview atau tinjauan umum terhadap keseluruhan pesan yang dijelaskan dalam 113 surat lainnya dalam Al-Qur’an. Demikian juga satu metode pengajaran Allah dalam Al-Qur’an, yaitu metode pengulangan menjadi inspirasi penulis dalam menjelaskan keterkaitan ke-7 ayat dalam Al-Fatihah dengan ayat-ayat lainnya dalam Al-Qur’an.

Buku mengenai Al-Fatihah sebagai model sistem kehidupan ditujukan untuk melihat gambaran sederhana bagaimana manusia seharusnya berperilaku dan bertransformasi dalam menjalani kehidupan ini. Untuk mencapai tujuan di atas, dimulai dengan pemetaaan ke-7 ayat dalam surat Al-Fatihah ke dalam pokok-pokok ajaran Quran (Islam). Kemudian pemetaan dilanjutkan kepada komponen-komponen di dalam sebuah sistem linear.
Model sistem linear terdiri dari 4 komponen pokok, yaitu: Input, Process, Ouput dan Feedback, dengan salah satu ciri, yaitu kemampuannya dalam melakukan transformasi atas input (sumber masukan) menuju sebuah output (hasil) yang selanjutnya dikembangkan menjadi outcome (konsekuensi dari hasil) melalui sebuah proses dan corrective action (feedback/umpan balik) atas hasil yang dicapai dengan menambahkan komponen pengendalian (quality Assurance)

Gambaran penerapaan Surat Al-Fatihah sebagai model sistem kehidupan dapat dipelajari melalui QS. 49 (Al-Fath) yang menggambarkan proses kemenangan Nabiyulllah Muhammad Saw dan para pengikutnya dalam membangun tatanan sosial, Fathul Makkah.  

Semoga buku ini (insya Allah segera terbit) dapat memberikan pemahaman Al-Fatihah sebagai Ummul Kitab dengan memanfaatkan Teori Pemodelan dan Sistem. Admin akan menyajikan gambar-gambar dan tabel semoga dapat  memudahkan sahabata semua dalam memahami Islam sebagai sebuah sistem kehidupan (The way of life). Akhirul kalam, semoga melalui diskusi ini kita mendapatkan tambahan wawasan akan seputar kehidupan manusia (termasuk kaum muslimin), dalam menjawab pertanyaan: Dari mana, akan menuju kemana, dan apa yang harus dilakukan dalam hidup ini merujuk kepada pedoman hidup manusia, yaitu Al-Qur’an.

Popular posts from this blog

Risalah Kebohongan: BAB II — KECELAKAAN BESAR BAGI PARA PEMBOHONG

Attitude, Aptitude dan Altitude

Al Fatihah dan AlFath: Membuka Kemenangan