Sembilan Bintang Farmasi: 25 Cerita untuk Calon Farmasis

Pengantar

Puji syukur penulis panjatkan ke hadlirat Ilahi Rabbi, kita semua masih diberikan nikmat atas keyakinan dan ketundukan kepada-Nya.

Satu kiat bagi kita untuk menulis yang perlu diperhatikan adalah "tuliskan dan jangan pernah ditunda". Membuat kerangka adalah lebih utama, namun kerangka ibarat sebuah rancangan bisa berubah. Inilah, dengan perkenan-Nya, niat melakukan revisi terhadap Diktat Kuliah PENGANTAR FARMASI yang sudah lama tidak disentuh pembaruannya, berakhir dengan perombakannya menjadi kumpulan cerita. 

Cerita? ya, sebuah kumpulan cerita atau karangan bebas, bukan juga tulisan ilmiah populer yang bercirikan masih berkaidah ilmiah, hanya saja dalam gaya penulisan merujuk kepada tulisan populer. Kumpulan cerita mengenai farmasi dan (calon) farmasis ini tanpa menyertakan referensi yang ketat atau kegiatan melakukan paraphrase dalam pengutipan rujukan pustaka.

Hal yang ingin dicapai dari kumpulan cerita ini adalah untuk menghadirkan bacaan yang ringan, mudah difahami dan tentunya menarik minat khususnya bagi para mahasiswa di semester awal pendidikan farmasi atau siswa-siswi sekolah menengah yang berkeinginan berkarir di dunia Farmasi.

Satu kata Banyak Makna adalah gambaran dari bidang farmasi dengan luasnya ruang lingkup kajiannya, termasuk keterkaitan farmasi dengan banyak disiplin ilmu. Kumpulan Cerita ini membahas banyak hal, mulai dari motivasi mahasiswa terkait kuliah di Program Studi Farmasi, sejarah panjang kefarmasian, tanggung jawab dan tugas kefarmasian, suasana belajar dan tantangan farmasi ke depan yang seharusnya diketahui lebih awal oleh mahasiswa farmasi.    

Satu, dua cerita, kental dengan tulisan edukatif yang saya ambil dari tulisan-tulisan sebelumnya. Semoga, hal ini tidak menjadikan pembaca alergi, khususnya dengan rujukan nash qur’an dan nomor-nomor yang terkait dengan peraturan – perundang-undangan.

 Sebagai pengajar “abadi” untuk mata kuliah Pengantar Farmasi di Universitas Garut, kumpulan cerita kefarmasian ini merupakan perenungan penulis atas respon mahasiswa yang cenderung bersemangat mendengarkan cerita sukses berkarir di dunia farmasi namun menjadi pusing tujuh keliling ketika diberikan materi yang bersifat ilmiah. Sebuah paradoks, memang. Farmasi yang kental dengan teori-teori ilmiah namun para peserta perkuliahan sering menjadi bosan namun tetap dijalani dan mayoritas mereka berhasil lolos baik sebagai Sarjana Farmasi ataupun Apoteker.

Tentunya, kumpulan cerita kefarmasian ini bukanlah bahan ajar bagi mahasiswa, dan semoga paradox juga terjadi, bahwa justru mahasiswa tertarik untuk membacanya dan semoga menjadi penyemangat untuk meng-akrabi suasana akademik dengan sikap-sikap ilmiah selama proses pembelajaran kefarmasian.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada pandemik Covid-19 juga kepada pemerintah dengan sederet aturan yang mengharuskan penulis lebih banyak berada di rumah, sehingga lahirlah kumpulan cerita ini. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada MCL Group Publishing yang berkenan menerbitakan kumpulan cerita ini menjadi sebuah buku.

Al-hasil, semoga kumpulan cerita ini dapat menjadi alternatif bacaan awal bagi mereka yang menaruh minat studi di bidang Farmasi.

Selamat Membaca.    

             

Garut, 12 September 2021

Penulis,

 

Setiadi Ihsan




Popular posts from this blog

Risalah Kebohongan: BAB II — KECELAKAAN BESAR BAGI PARA PEMBOHONG

Attitude, Aptitude dan Altitude

Al Fatihah dan AlFath: Membuka Kemenangan