Posts

Showing posts from November, 2018

Perang Status dan Ketelanjangan

Satu fakta tak terbantahkan, berdasar pada pilpres 2014, kekuatan dari pemenang Pilpres sekaligus kelemahan lawannya adalah, dia punya nama JOKOWI . Jokowi dengan segala pernak-pernik menyertai menjadi bahan liputan/artikel/tulisan/pembicaraan yang sangat menarik. Lima Tahun sebelum tahun 2014, bisa jadi Jokowi bukanlah nama, layaknya merk , nasional. Orang Solo lah yang pertama mengenal Jokowi. Dan tidak butuh waktu lama, layaknya seorang bintang daerah mengadu nasib di ibu kota dan berhasil menjadi idola. Demikian juga menjadi idola ibukota tidak perlu berlama-lama sampai redup dimakan waktu, melesat statusnya menjadi merk nasional , Ok, cerita tentang merk ini tidak cukup satu oretan di sini. Saya justru tertarik mencermati gaduhnya ulangan pemilihan idola nasional, saat ini. Bagi sebagain orang bisa jadi berasa  pusing/jengah/muak dg status-status politics yg kesannya saling ledek, saling banting dan jatuhkan. Satu fakta medsos, misalnya  FB, adalah bukan punya SIA ...

Islam Jokowi dan Islam Prabowo?

Image
Tahun 1990 itu, untuk satu aspek, adalah tahun centil bagi si akuh. Tapi, oret-oretan ini tdk akan mengulas aspek kecentilan. Si akuh hanya teringat satu kejadian yang tahun kmaren sempat menjadi satu rujukan "hukum" utk satu issue. Dan issue itu, saya kira masih menyisakan dampak yang kuat. Masih ingat kasus tabloid monitor, kan? Gara-gara polling mengenai idola, dan hasilnya menempatkan Nabi Muhammad Saw, diurutan ke-11, berujung kepada vonis 4 tahun bagi Pimred Tabloid kala itu. Kenapa ummat Islam marah kala itu? bukan karena polling- nya, tapi melihat hasil yg menempatkan N. Muhammad tdk di urutan pertama. Andaikan kala itu, hasilnya N. Muhammad di urutan pertama, apakah tabloid itu akan dilaporkan? dengan pasal penistaan agama? Bisa jadi Arswendo akan selevel dengan Michael H. Heart yang menempatkan N. Muhammad sebagai Tokoh yg paling berpengaruh di dunia. Nah... Apakah dukungan terhadap pasangan capres dalam bentuk pilpres itu adalah sama saja dengan pemilihan ...

Baju Taqwa

Image
QS Al-'Araf ada yang menamakannya sebagai "Surat (untuk) Anak-Cucu Adam", oh...ternyata setidaknya ada 4 ayat dalam Al-Qur'an (QS 7:26, 7:27, 7:31 dan 7:35) yang dimulai dengan seruan kepada anak-cucu Adam, "Ya banii Aadam!" QS 7:26 dan 7:31, berbicara tentang libaasan : baju/pakaian. Telah diturunkannya (anzalna) atas anak-cucu adam pakaian sebagai penutup aurat dan perhiasan yang diakhiri dengan nilai "baju taqwa" sebagai pakaian yang lebih baik. Saya kira...baju takwa yang dimaksud, bukan baju koko atau gamis sebagaiman kita kenal. Dalam satu versi terjemah, dengan menjelaskan keterkaitan dengan ayat lain, "libasan": baju/pakaian diterjemahkan dengan level yang lebih rendah (lower level) . Ini berarti menggunakan "segala yang ada di bumi" (terjemahan: riiysan , orang sunda menyebutnya riasan , alias perhiasan), tidaklah terlarang! sebagaimana dijelaskan dalam QS7:32, di sana (tempat diturunkannya Adam...anak-cucu adam ke bu...

Sholawat dalam Tiga Versi Terjemah Qur'an

إِنَّ اللَّهَ وَ مَلَئكتَهُ يُصلُّونَ عَلى النَّبىّ‏ِ يَأَيهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا صلُّوا عَلَيْهِ وَ سلِّمُوا تَسلِيماً “Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada Nabi; wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu kepadanya dan ucapkan salam  penghormatan kepadanya.” (Al-Ahzab/33: 56) Itulah, terjemahan yang kita biasa baca dari kebanyakan terjemah Surat Al-Ahzab ayat 56. Ketika Sholawat yg kita kenal adalah isinya do'a keselamatan utk Nabi (Muhammad Saw). Pertanyaan saya adalah bagaimana Allah berdo'a untuk Nabi? ketika kepada Allah-lah berujung semua do'a. Ketika Allah menyuruh "bershalawat" atas nabi kepada org beriman, dlm arti mendoakan Nabi, selanjutnya kita memanjatkan doa: Allahumma solli (dlm arti: keselamatan) 'ala Nabi . Pertanyaan berikutnya adalah Berdo'a kepada siapa? kepada Allah bukan? ini sama saja dg mengembalikan satu instruksi/perintah kepada yg memerintahnya. Kenapa demikian? Bukankah Allah...

Islam, Surga dan Neraka

Image
gbr diambil dari google Islam, secara bahasa berarti tunduk, tunduk pada kehendak Tuhan. Kehendak Tuhan telah datang  kepada kita sebagai firman-Nya dalam kitab suci melalui utusan-Nya . Dengan mengikuti firman Tuhan, itulah ketundukan kita. Islam juga sering diartikan sebagai sikap "pnyerahan" diri secara total. Ketundukan adalah bersamaan dengan upaya "membunuh" ego pribadi dan kemudian mengerjakan perintahNya. Ego pribadi menginginkan banyak hal dalam kehidupan ini, sementara jiwa menginginkan hidup sesuai Kehendak-Nya. Melepaskan dunia materi dan keinginan ego yang sangat di'hasrati' api, api (dalam bahasa Arab berarti; An-nar, neraka) yang tidak pernah terpuaskan. Ketika mempraktikkan kebajikan sebagaimana perintah-Nya, maka ditemukanlah kedamaian (pengertian etimologis lain dari kata Islam), yang datang setelah ketundukan dan penyerahan diri, ini lah kiranya Surga. Jakarta, September 2018.