Posts

Quran Hanyalah Dongeng Masa Lalu

Ketidak-acuhan terhadap AlQuran merupakan topik yang diungkapkan Nabiyullah Muhammad Saw, kelak pada saat pengungkapan kebenaran terjadi. "Berkatalah Rasul: "Ya 'Rabbi', sesungguhnya kaumku menjadikan Al Quran itu sesuatu yang tidak diacuhkan". (QS 25:30). Rasulullah dalam ayat di atas menyebutkan "inna qaumi" untuk menyebutkan bahwa yang tidak acuh atau memperhatikan alQuran itu adalah kaumnya sendiri. Inilah yang seharusnya menjadi perhatian kaum muslimin yang menyatakan diri sebagai pengikut rasul Muhammad Saw. Rasul Muhammad sendiri malah memberikan "kesaksian" bahwa bisa jadi kita-lah sebagai bagian dari kaumnya yang tidak acuh dengan al-Qur'an. Untuk itu, memerlukan usaha atau kerja keras dalam menyikapi alQuran sesuai dengan fungsinya sebagai petunjuk bagi manusia. Tidak cukup beriman, namun dengan beramal shaleh, yaitu usaha keras dalam mempelajari alQuran untuk menyingkap pesan kebenaran. Belajar dari kitab sebelum alQur'an,

Al-Quran, Membawa Manusia dari Kegelapan pada Cahaya

Image
“Alif, laam raa. (Ini adalah) Kitab yang Kami turunkan kepadamu supaya kamu mengeluarkan manusia dari gelap gulita kepada cahaya terang benderang dengan izin Tuhan mereka, (yaitu) menuju jalan Tuhan Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji.” {QS Ibrahim (14): 1}   Ayat ini sangat jelas memahamkan para pembacanya, bahwa Al-qur’an, wahyu Ilahi, diturunkan untuk mengeluarkan manusia dari kegelapan ( الظُّلُمَاتِ ) kepada cahaya terang ( النُّورِ ) . Dalam ayat ini obyek yang dituju adalah manusia ( النَّاسَ ) , bukan merupakan kekhususan bagi kaum yang beriman atau kaum muslimin.   Dari ayat ini pula, kita dapat melakukan eksplorasi mengenai makna kegelapan – azhzhulumaati (darkness, dalam bahasa Inggris).   Ini bukanlah hal yang remeh temeh, namun hal besar dan penting. Sekiranya hanya sedikit di era quran ini diturunkan, tidaklah akan ada narasi besar bahwa fungsi quran yang dijalannya adalah jalan ( صِرَاطِ ) Tuhan yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji, yakni yang kita dapatkan ist

Status Baru

Image
“Selamat menduda, kawan! Semoga kekal dan bahagia selalu!” Jarang sekali kita mendengar ucapan selamat untuk perubahan dari status married menjadi janda atau duda atau anda pernah mengucapkannya bahkan merimanya? Bicara status, umumnya status seseorang merujuk kepada nikah atau tidak/belum nikah. Jadi, suami atau sebagai istri melekat kepada status mereka yang telah menikah, lajang bagi mereka yang belum atau tidak menikah dan duda atau janda bagi mereka yang pernah menikah. Status sendiri adalah generik serta dapat merujuk kepada kondisi strata ekonomi, kesehatan, Pendidikan, jabatan dan lainnya dari satu individu. Orang yang berlimpah harta, ya statusnya kaya, sebaliknya untuk kondisi serba kekurangan, ya miskin. Untuk mereka yang berstatus baru menikah, ucapan selamat biasanya mereka dapatkan dengan narasi dukungan, dan do’a seperti menempuh hidup baru, kondisi samawa dan lainnya. Ucapan selamat tentunya sebagai tanggapan dan harapan akan perubahan yang positif dari tadinya l

Sembilan Bintang Farmasi: 25 Cerita untuk Calon Farmasis

Image
Pengantar Puji syukur penulis panjatkan ke hadlirat Ilahi Rabbi, kita semua masih diberikan nikmat atas keyakinan dan ketundukan kepada-Nya. Satu kiat bagi kita untuk menulis yang perlu diperhatikan adalah "tuliskan dan jangan pernah ditunda". Membuat kerangka adalah lebih utama, namun kerangka ibarat sebuah rancangan bisa berubah. Inilah, dengan perkenan-Nya, niat melakukan revisi terhadap Diktat Kuliah PENGANTAR FARMASI yang sudah lama tidak disentuh pembaruannya, berakhir dengan perombakannya menjadi kumpulan cerita.  Cerita? ya, sebuah kumpulan cerita atau karangan bebas, bukan juga tulisan ilmiah populer yang bercirikan masih berkaidah ilmiah, hanya saja dalam gaya penulisan merujuk kepada tulisan populer. Kumpulan cerita mengenai farmasi dan (calon) farmasis ini tanpa menyertakan referensi yang ketat atau kegiatan melakukan paraphrase dalam pengutipan rujukan pustaka. Hal yang ingin dicapai dari kumpulan cerita ini adalah untuk menghadirkan bacaan yang ringan, muda

Good Governance: Integrasi Konsep Rahmah, Amanah dan Taqwa

Image
    وَأَمَّا مَا يَنْفَعُ النَّاسَ فَيَمْكُثُ فِي الْأَرْضِ … “…Sistem yang survive adalah system yang memberikan kemanfaatan…” (QS 13: 17)   Tata kelola menjadi penting bagi sebuah organisasi baik itu pemerintahan, perusahaan ataupun lembaga non profit ketika Tata kelola dapat menjaga dan memperkuat kepercayaan pemangku kepentingan; memberikan landasan bagi organisasi berkinerja tinggi; dan memastikan organisasi ditempatkan dengan baik untuk menanggapi lingkungan eksternal yang berubah. Tata kelola yang baik (Good Governance) sebagai praktik penyelenggaraan sebuah organisasi dalam rangka memberikan jasa-pelayanan kepada stakeholders telah menjadi isu sentral, di mana hadirnya era globalisasi menuntut good governance yang menjadi prasyarat bagi setiap organisasi dengan semakin meningkatnya pengetahuan masyarakat. "Tata kelola" (governance) dibedakan dari management , ketika governance dinilai sebagai gambaran besar dari sekedar operasionalisasi dari tata k

Self Awareness Menuntun kepada God conscious

Image
  Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa bila mereka ditimpa was-was dari syaitan, mereka ingat kepada Allah, maka ketika itu juga mereka melihat kesalahan-kesalahannya. (Q.S. al-A’raf: 201).   Keterbukaan pikiran (Open mindedness) melibatkan penerimaan terhadap berbagai macam ide, argumen, dan informasi. Berpikiran terbuka umumnya dianggap sebagai kualitas positif. Ini adalah kemampuan yang diperlukan untuk berpikir kritis dan rasional. Dalam kaitan dengan berfikir (kritis dan rasional) ini pula, banyak sekali ayat dalam kitab Suci Alquran untuk mengajak kepada para pembacanya guna berfikir yang diwakili oleh beberapa kata seperti fikir (tafakur, yatafakaruun) , aqal (ta’qiluun, ya’qiluun) , dabir (Taddabur, yatadabbaruun), dan faqih (yafqahuun) .   Dalam tulisan ini, semoga kita bisa membuka fikiran untuk sama-sama mengkaji satu makna kata yang mashur dalam al-Islam, yaitu kata taqwa . Taqwa sering diterjemahkan dengan kata takut, kesalehan, adil dan kebenaran [1] . Da