Identitas dan Nilai Guna Al-Qur’an (2)

Petunjuk yang Sempurna, benar dan adil

Dalam tulisan sebelumnya sudah disebutkan identitas Qur’an sebagai kitab/buku dan nilai gunanya sebagai petunjuk. Secara sederhana kita tidak mungkin mencari petunjuk yang tidak benar entah itu petunjuk arah, penyelesaian (solusi) dari masalah atau konflik, memilih yang terbaik, maksimum atau optimum dari berbagai alternatif pilihan,  dan hal lain di mana diperlukan petunjuk. Tentunya, kita selalu menginginkan solusi atau pilihan benar, terbaik, adil dan bahkan sempurna.
Dalam masyarakat ilmiah, rujukan atau referensi menjadi pedoman pertama dan utama dalam tegak dan valid-nya solusi, rekomendasi, atau kesimpulan dari permasalahan yang dibahas dan dicarikan jawabannya.

Begitupun dalam hidup ini, referensi pun perlu sebagai hujah dalam meyakinkan diri dan orang lain ketika kita menjawab berbagai persoalan. Al-Qur’an sebagai firman-Nya (divine commandments) telah menyatakan sendiri identitasnya sebagai referensi yang sempurna, benar dan adil.

“Telah sempurnalah kalimat Tuhanmu (Al-Quraan) sebagai kalimat yang benar dan adil. Tidak ada yang dapat merobah robah kalimat-kalimat-Nya dan Dia lah yang Maha Mendenyar lagi Maha Mengetahui.” (QS 6:115)

Ayat ini menegaskan kesempurnaan Islam bukan sekedar sebagai agama (dalam arti mazhab yang lebih mengedepankan ritual) namun sebagai sistem dari kehidupan (the system of life). Sebagaiman Tegaknya ad-din (dinul Qoyyim) melalu keberikhlasan dalam memegang Ad-diin, penegakaan sistem sholat dan sistem ekonomi zakat (QS 98:4). 

“...Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu Ad-din-mu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu ni'mat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi ad-diin bagimu...” (QS 5:3)

  (QS9:33)

Demikian juga Allah memberikan jaminan ketika kita berpedoman dalam mencari jawaban menggunakan referensi Al-Qur’an, maka  tidak akan menjadi susah,  apalagi menganiaya hambanya. 

Kami tidak menurunkan Al Qur'an ini kepadamu agar kamu menjadi susah” QS 20:2

 “Keputusan di sisi-Ku tidak dapat diubah dan Aku sekali-kali tidak menganiaya hamba-hamba-Ku”. QS 50:29

Dengan menggunakan al-Qur’an sebagai petunjuk dan pedoman dalam hidup, maka Allah menghendaki kemudahan dan kelapangan. Hal ini dipertegas dalam ayat di bawah ini:

“Ini adalah sebuah kitab yang diturunkan kepadamu, maka janganlah ada kesempitan di dalam dadamu karenanya, supaya kamu memberi peringatan dengan kitab itu (kepada orang kafir), dan menjadi pelajaran bagi orang-orang yang beriman.” (QS 7:2 )

Sebagai solusi atas masalah yang kita temukan dalam kehidupan, Al-Qur’an telah menjamin dengan ketentuannya sebuah jalan terang. Al-Qur’an membawa kebenaran dan seharusnya dijadikan rujukan sebuah keputusan (solusi) dalam setiap perkara yang kita perselisihkan. Kebenaran Al-Qur’an akan dipertentangkan dengan hawa nafsu kita. Dan ini akan MENJADI BATU UJIAN kita sebagai manusia beriman.

  QS 5:48

Pada akhirnya merujuk Al-Qur’an sebagai solusi dari setiap aspek kehidupan, maka kegembiraanlah yang akan kita peroleh.

“Dan telah Kami turunkan kepadamu Al-Kitab (Al-Qur’an) untuk menjelaskan segala sesuatu dan sebagai petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri.” (QS 16: 89)

Jakarta, 1 Desember 2015



Popular posts from this blog

Risalah Kebohongan: BAB II — KECELAKAAN BESAR BAGI PARA PEMBOHONG

Attitude, Aptitude dan Altitude

Al Fatihah dan AlFath: Membuka Kemenangan