Identitas dan nilai guna Al-Qur’an (3)
Al-Qur’an sebagai Petunjuk
Bagi Anda pencari dan pecinta kebenaran, atau sedang mendapatkan
masalah yang menyebabkan perselisihan, atau sedang mengalami kegalauan dan
berusaha keluar dari kondisi tersebut. Tak usah mencari kemana-mana, Al-Qur’an
adalah jaminan dari Allah dalam memberikan jawaban.
Sebagai kitab,
Al-Qur’an telah dinyatakan sebagai petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa QS
2:2. Petunjuk dalam bahasa Inggris bersinonim dengan banyak kata, seperti: instuction
(instruksi), guidance (bimbingan), guideline (pedoman), advice (nasehat),
direction (arahan), clue (gelagat), hint (isyarat, tanda), dan indication
(petunjuk, pratanda). Dalam posting sebelumnya sudah dibahas mengenai Al-Qur’an
dengan identitas sebagai Kitabullah dan ciri-ciri orang bertakwa. Banyak ayat
dalam Al-Qur’an yang menegaskan Al-Qur’an sebagai petunjuk yang juga disertai
dengan fungsi lainnya. Namun dalam postingan ini lebih diarahkan kepada satu
fungsi sebagai petunjuk, walaupun tidak bisa dipisahkan dengan fungsi lainnya,
katakanlah sebagai pembeda (Furqan), penjelas (Bayan), pelajaran (dzikr),
penawar, dll.
Al-Qur’an
sebagai petunjuk, di dalam Al-Qur’an sendiri mempunyai banyak objek. QS 2:2 dan
QS 3:138 berobjek orang-orang bertakwa. Dalam QS 2:185 dan QS 3:3-4 dan
obyeknya adalah SELURUH MANUSIA:
“Sebelum (Al Qur'an), menjadi petunjuk bagi manusia, dan Dia
menurunkan Al Furqaan. Sesungguhnya orang-orang yang kafir terhadap ayat-ayat
Allah akan memperoleh siksa yang berat; dan Allah Maha Perkasa lagi mempunyai
balasan (siksa).” QS 3:4
Objek berikutnya adalah orang beriman seperti dalam QS. 27 : 2 dan 41:44 dikatakan:
“menjadi petunjuk dan berita gembira untuk
orang-orang yang beriman.”
(QS 27:2)
“...Katakanlah:
"Al-Qur`ân itu adalah petunjuk dan penawar bagi orang-orang Mukmin. Dan
orang-orang yang tidak beriman, pada telinga mereka ada sumbatan, sedang
al-Qur`ân itu suatu kegelapan bagi mereka. Mereka itu adalah (seperti) yang
dipanggil dari tempat yang jauh". (QS 41:44 )
Surah Al-Isra’ ayat 9, selain ditegaskan sebagai kabar gembira kepada orang beriman, juga
dikatakan sebagai petunjuk bagi orang yang lurus (aqwam).
Sebagai hudan yaitu memberi tahukan bahwa dalam
kehidupan ini ada dua jalan/sistem hidup, yaitu jalan/sistem hidup Islami
dan jalan/sistem hidup Jahili. Jalan/sistem Islami yaitu jalan/sistem hidup
yang ditempuh oleh orang mu’min dan jalan/sistem hidup yang bengkok yaitu
jalan/sistem yang ditempuh ditempuh oleh orang kafir dan munafik.
Tentang adanya dua sistem hidup itu sebagaimana
firman Allah di bawah ini:
“Dan Kami menunjukinya dua jalan”. (QS 90:10)
Dengan demikian, kita sebagai orang yang mengimani
Al-Quran, harus memfungsikannya sebagai huda, dengan aplikasinya menempuh sistem
hidup yang lurus yaitu shiratal Mustaqim. (QS 2:213, 42:52)
Sebagaiman firman Allah di bawah ini:
“Dan demikianlah Kami wahyukan
kepadaku ruh (wahyu) dengan perintah Kami. Sebelummya kamu tidak mengetahui
apakah Al-Kitab (AlQuran) dan tidak pula mengetahui apakah iman itu, tetapi
Kami menjadikan AlQuran itu cahaya, yang Kami tunjuki dengan dia siapa yang
Kami kehendaki di antara hamba-hamba Kami, Sesungguhnya kamu benar-benar
memberi petunjuk ke jalan yang lurus”. (42:52).
Allah
memberikan jaminan atas qudrat dan iradahnya bahwa bagi siapapun yang mendapat
petunjuk dari Allah maka tak seorangpun dapat menyesatkannya, seperti dalam
firmanNya:
“Bukankan Allah cukup untuk melindungi hamba-hamba-Nya. Dan
mereka mempertakuti kamu dengan sesembahan-sesembahan selain Allah? Dan barang
siapa yang disesatkan Allah maka tidak seorangpun pemberi petunjuk baginya. Dan
barang siapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka tidak ada seorangpun yang
dapat menyesatkannya. Bukankah Allah Maha Perkasa lagi mempunyai kekuasaan untuk
mengazab?”. (Qs. 39:36-37).
Sebagai petunjuk, Al-Qur’an dapat memberikan jawaban atas apa
yang diperselisihkan di anatara manusia (QS 2:213 dan 16:64):
“Dan kami tidak
menurunkan kepadamu Al Kitab kecuali agar kamu dapat menjelaskan kepada mereka
apa yang mereka perselihkan itu dan menjadi petunjuk dan rahmat bagi kaum yang
beriman”. (16:64).
Garut, 4 Des 2015
Bersambung ke bagian 4