Khotbah Imam Husain AS Sebelum Tragedi

"Cekalakah kalian semua! Saat kalian merengek-rengek meminta bantuan kami, kami segera datang memenuhi panggilan kalian. Tapi kini kalian justeru menghunus pedang untuk menyerang kami, padahal kalian masih terikat janji baiat dengan kami. Kalian nyalakan api yang sedianya kami siapkan untuk musuh kami dam musuh kalian. Kini kalian telah berubah menjadi budak-budak musuh kalian untuk memerangi pemimpin kalian sendiri, padahal mereka tidak berlaku adil kepada kalian dan tak ada kebaikan yang bisa kalian harapkan dari mereka.

Bukankah sebaiknya kalian sarungkan lagi pedang yang telah dihunus itu dan meninggalkan kami dengan hati lembut. Sekarang masih belum terlambat. Tapi rupanya kalian sangat cepat untuk mendapat kutukan.
Terkutuklah kalian, hai budak-budak hina, pendurjana, pencampak kitab Allah, pemutar balik kata, pewaris dosa-dosa, sasaran tiupan setan dan pemadam Sunnah ! Merekakah yang kalian dukung dengan menghinakan kami?

Demi Allah, ini bukan kali pertama kalian bertindak licik. Kelicikan ini telah mengakar pada kalian semua. Kini orang-orang merasa jijik menyaksikan tindakan kalian ini. Dan kalian menjadi santapan empuk para penguasa zalim.
Ketahuilah bahwa Yazid bin Mu'awiyah memberiku dua pilihan, mati atau hidup terhina. Kami tidak akan memilih kehinaan selamanya. Allah tidak menghendaki hal itu terjadi pada kami, juga Rasul-Nya dan kaum Mukminin. Jiwa suci kami lebih memilih mati dengan terhormat daripada tunduk kepada para penguasa zalim. Ketahuilah, bahwa aku memilih untuk mati bersama kelompok kecil ini, meski tak ada lagi orang yang mau membelaku."

Lalu beliau meneruskan khotbah tersebut dengan bait-bait syair Farwah bin Masik Al-Muradi[20]:

Jika kami menang, hal itu sudah terbiasa dari dulu
Dan jika kalah, tak ada cela bagi kekalahan itu
Rasa takut tak pernah merasuki kalbu kami
Hanya ajallah dan adanya takdir ilahi
Bila maut tak menghampiri suatu golongan
Pasti ia sedang mendatangi kaum yang lain
Mautlah penutup umur orang-orang mulia
Ia jugalah pembinasa umat-umat terdahulu
Jika para raja hidup kekal, kitapun abadi
Jika orang mulia tetap hidup, kita tak akan mati
Katakanlah kepada mereka, "Ingatlah bahwa Kalian akan mengalami hal yang sama
Kemudian beliau berkata,

"Ketahuilah! Demi Allah, setelah ini kalian hanya akan hidup sebentar, selama waktu orang menunggang kuda. Selanjutnya kalian akan diputar seperti gilingan gandum dan digoncang dari porosnya. Ini adalah janji yang diberikan oleh ayahku dari kakekku Rasulullah saw.
Karena itu bulatkanlah tekad kalian dan kumpulkanlah semua sekutu kalian untuk membinasakanku. Kemudian umumkan keputusan itu dan binasakanlah aku, jangan kalian beri aku kesempatan lagi!

Aku berserah diri kepada Allah, Tuhanku dan Tuhan kalian. Tak ada sesuatupun yang melata di muka bumi kecuali ada pada kekuasaan-Nya. Tuhanku berada di jalan yang lurus.
Ya Allah, jangan Kau turunkan hujan untuk mereka ! Tapi azablah mereka dengan paceklik seperti paceklik di masa Yusuf as.!
Utuslah seorang dari bani Tsaqif untuk menguasai dan menghinakan mereka sehina-hinanya. Karena mereka telah mendustakan dan melecehkan kami. Engkaulah Tuhan kami. Kepada-Mulah kami berserah diri dan kepada-Mulah kami kembali. Engkau tempat kembali segala sesuatu."

Popular posts from this blog

Risalah Kebohongan: BAB II — KECELAKAAN BESAR BAGI PARA PEMBOHONG

Attitude, Aptitude dan Altitude

Al Fatihah dan AlFath: Membuka Kemenangan