Kegiatan Utama Wapres Saat Pembahasan Ekonomi Nasional

Judul e-mail: Kegiatan Utama Wapres Saat Pembahasan Ekonomi Nasional yang dikirim oleh salah seorang rekan kerja, membuat saya tersenyum geli. Bagaimana tidak, dalam gambar yang dikirim teman saya itu, disamping Pak SBY yang sedang tertidur lelap, wakilnya, siapa lagi kalu bukan JK. Padahal dalam event tersebut hadir para kepala daerah dari seluruh provinsi di Indonesia. Berbagai tanggapan pun muncul. Nadanya mirip, penuh dengan guyonan dan lebih jauh dari itu adalah nada-nada sinis akan sikap JK ini.

Dan suatu kebetulan, karena e-mail tadi (mungkin) laris sebagai rehat di penatnya suasana kerja, seminggu kemudian saya menerima e-mail yang sama. Percis dengan e-mail sebelumnya penerimanya adalah seabreg alamat e-mail. Dan setelah saya perhatikan lagi ternyata memang kayak lingkaran (siklus) e-mail ini dah termasuk e-mail berantai.

Yang menarik di sini adalah respon dari seseorang yang memberikan tanggapan yang lain dari penanggap sebelumnya. Tampaknya penanggap kali ini menerapkan prinsip berfikir lateral, berfikir dari aspek lain, menentang asumsi. Jadilah komentarnya sangat mengena, setidaknya di hati saya.

Berikut cuplikannya:

Thanks berat atas reportase kamu saat lelapnya JK pada pembacaan pidato SBY.
My friend, kita gak pernah tau apa yg sebelumnya terjadi dgn JK.
Pun kita tidak sepenuhnya memahami kenapa JK memilih keputusan versi "A" yang menimbulkan kesulitan Rakyat kecil dibanding memilih putusan "B" yang sebetulnya bisa membahagiakan orang banyak. Tidak . Kita tidak mengerti. Tapi JK pasti mengerti. Oleh sebab kelelahan itulah mungkin tanpa sengaja Allah menidurkan dia dalam kapasitas manusia lemah yg butuh istirahat bagi tubuhnya.
Saya bersyukur masih ada orang yg begitu mencintai YK ( atau tidak menyukainya?) , tapi marilah kita sebagai orang biasa berhenti bertindak seperti Juri perlombaan ikan Cupang.
Dalam kontes kecantikan ikan cupang yang penuh warna warni, digelar ratusan ikan cantik itu, untuk diuji dan dinilai oleh para juri. Sang Juri tidak menilai indahnya sirip si cupang, tidak pula memberi ponten atas lincahnya si ikan berenang dan memamerkan buhul jambul , ekor dan badan sisiknya. TETAPI SANG JURI MENCARI CACATNYA, apakah ada sirip yg putus, adakah ekor yg patah ataupun adakah badan si Cupang itu berbintik karena ada virus air yg menempel sehingga warna warni badan ikan2 cantik ini ternoda.
Dear My Friend, semoga anda faham atas fikiran saya sendiri, marilah kita nilai orang bukan cuma CACAT CELA DAN SALAHNYA SAJA.
Semoga Allah Azza Wa Jalla senantiasa membimbing kita dalam alur fikiran positif dan Haq, dan semoga Allah tiada putus kucurkan rahmat, karunia dan barokahNya bagi kita dan keluarga.
Selamat menyongsong hari depan yg lebih baik

Salam

Popular posts from this blog

Attitude, Aptitude dan Altitude

Risalah Kebohongan: BAB II — KECELAKAAN BESAR BAGI PARA PEMBOHONG

Al Fatihah dan AlFath: Membuka Kemenangan