Posts

Showing posts from 2018

Nyanyian Romantisme Kultural

Image
Romantisme Kultural, sering dilontarkan kawan-kawan saya (dulu), ketika kami berbincang seputar nostalgia kami akan pencapaian dunia islam terkait sains. Satu-satu tokoh Muslim dengan bidang dan temuannya kita sebut, dan seperti biasa koor "romantisme kultural!!!" berdendang dari kawan-kawan kami (kala itu). Kini, nyanyian romantisme kultural aku bawakan sendiri, hanya untuk mendendangkan kenestapaan, melihat diri dan dunia Islam yang makin tertinggal jauh secara sains dan teknologi dari tetangga kita (dulu lebih diarahkan ke dunia bagian Eropa). Padahal nyanyian romantisme kultural bukan kami saja yang sering mendendangkan, dari tetangga sana, sebut saja Robert Briffault, George Sarton, Howard R. Tuner, Jacques C. Reister, dan Montgomery Watt menyanyikan koor dengan lirik yang sama bahwa Dunia Arab (Mayoritas Muslim) adalah pembawa "semangat" baru dalam ilmu-pengetahuan di Eropa. Mereka menyadari bahwa peradaban Eropa tidak dibangun oleh regenerasi sendiri. ...

Reuni di Batawi Istighotsah di Kerkop

Istri saya adalah sosok yang jauh dari hal berbau politik praktis. Jangan tanya konstelasi politik terkini padanya. Istri saya adalah orang biasa, dengan peran besar atas pengawalan dan penghantaran masa depan anak-anak. Pa, beberapa temen Ibu banyak yang kecewa ikut istighotsah di Kerkop, celotehnya, menceritakan ulang kejadian di Garut, pas sehari setelah pagelaran reuni 212 di Batawi. Bilangnya utk umum, tetapi ternyata itu kampanye "partai NU", lanjut si Ambu sambil menceritakan beberapa yg menguatkan cerita temen2 nya termasuk melarang pengibaran bendera tertentu. Komentar saya kala itu hanya senyum2 sajah. Si Ambu terus berceloteh yang mengarah kepada isue "pembohongan public". Akhirnya, sambil nyetir saya ambil gadget dan saya tunjukkan Kepadanya video dari youtube yang berisikan orasi di reuni 212. Masih sambil nyetir, mengiringi si Ambu melihat video teesebut, saya sampaikan bahwa Reuni itu sudah dipublikasikan bukan sebagai ajang kampanye. Ohhh ...

Perang Status dan Ketelanjangan

Satu fakta tak terbantahkan, berdasar pada pilpres 2014, kekuatan dari pemenang Pilpres sekaligus kelemahan lawannya adalah, dia punya nama JOKOWI . Jokowi dengan segala pernak-pernik menyertai menjadi bahan liputan/artikel/tulisan/pembicaraan yang sangat menarik. Lima Tahun sebelum tahun 2014, bisa jadi Jokowi bukanlah nama, layaknya merk , nasional. Orang Solo lah yang pertama mengenal Jokowi. Dan tidak butuh waktu lama, layaknya seorang bintang daerah mengadu nasib di ibu kota dan berhasil menjadi idola. Demikian juga menjadi idola ibukota tidak perlu berlama-lama sampai redup dimakan waktu, melesat statusnya menjadi merk nasional , Ok, cerita tentang merk ini tidak cukup satu oretan di sini. Saya justru tertarik mencermati gaduhnya ulangan pemilihan idola nasional, saat ini. Bagi sebagain orang bisa jadi berasa  pusing/jengah/muak dg status-status politics yg kesannya saling ledek, saling banting dan jatuhkan. Satu fakta medsos, misalnya  FB, adalah bukan punya SIA ...

Islam Jokowi dan Islam Prabowo?

Image
Tahun 1990 itu, untuk satu aspek, adalah tahun centil bagi si akuh. Tapi, oret-oretan ini tdk akan mengulas aspek kecentilan. Si akuh hanya teringat satu kejadian yang tahun kmaren sempat menjadi satu rujukan "hukum" utk satu issue. Dan issue itu, saya kira masih menyisakan dampak yang kuat. Masih ingat kasus tabloid monitor, kan? Gara-gara polling mengenai idola, dan hasilnya menempatkan Nabi Muhammad Saw, diurutan ke-11, berujung kepada vonis 4 tahun bagi Pimred Tabloid kala itu. Kenapa ummat Islam marah kala itu? bukan karena polling- nya, tapi melihat hasil yg menempatkan N. Muhammad tdk di urutan pertama. Andaikan kala itu, hasilnya N. Muhammad di urutan pertama, apakah tabloid itu akan dilaporkan? dengan pasal penistaan agama? Bisa jadi Arswendo akan selevel dengan Michael H. Heart yang menempatkan N. Muhammad sebagai Tokoh yg paling berpengaruh di dunia. Nah... Apakah dukungan terhadap pasangan capres dalam bentuk pilpres itu adalah sama saja dengan pemilihan ...

Baju Taqwa

Image
QS Al-'Araf ada yang menamakannya sebagai "Surat (untuk) Anak-Cucu Adam", oh...ternyata setidaknya ada 4 ayat dalam Al-Qur'an (QS 7:26, 7:27, 7:31 dan 7:35) yang dimulai dengan seruan kepada anak-cucu Adam, "Ya banii Aadam!" QS 7:26 dan 7:31, berbicara tentang libaasan : baju/pakaian. Telah diturunkannya (anzalna) atas anak-cucu adam pakaian sebagai penutup aurat dan perhiasan yang diakhiri dengan nilai "baju taqwa" sebagai pakaian yang lebih baik. Saya kira...baju takwa yang dimaksud, bukan baju koko atau gamis sebagaiman kita kenal. Dalam satu versi terjemah, dengan menjelaskan keterkaitan dengan ayat lain, "libasan": baju/pakaian diterjemahkan dengan level yang lebih rendah (lower level) . Ini berarti menggunakan "segala yang ada di bumi" (terjemahan: riiysan , orang sunda menyebutnya riasan , alias perhiasan), tidaklah terlarang! sebagaimana dijelaskan dalam QS7:32, di sana (tempat diturunkannya Adam...anak-cucu adam ke bu...

Sholawat dalam Tiga Versi Terjemah Qur'an

Ø¥ِÙ†َّ اللَّÙ‡َ Ùˆَ Ù…َÙ„َئكتَÙ‡ُ ÙŠُصلُّونَ عَلى النَّبىّ‏ِ ÙŠَØ£َيهَا الَّØ°ِينَ Ø¡َامَÙ†ُوا صلُّوا عَÙ„َÙŠْÙ‡ِ Ùˆَ سلِّÙ…ُوا تَسلِيماً “Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada Nabi; wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu kepadanya dan ucapkan salam  penghormatan kepadanya.” (Al-Ahzab/33: 56) Itulah, terjemahan yang kita biasa baca dari kebanyakan terjemah Surat Al-Ahzab ayat 56. Ketika Sholawat yg kita kenal adalah isinya do'a keselamatan utk Nabi (Muhammad Saw). Pertanyaan saya adalah bagaimana Allah berdo'a untuk Nabi? ketika kepada Allah-lah berujung semua do'a. Ketika Allah menyuruh "bershalawat" atas nabi kepada org beriman, dlm arti mendoakan Nabi, selanjutnya kita memanjatkan doa: Allahumma solli (dlm arti: keselamatan) 'ala Nabi . Pertanyaan berikutnya adalah Berdo'a kepada siapa? kepada Allah bukan? ini sama saja dg mengembalikan satu instruksi/perintah kepada yg memerintahnya. Kenapa demikian? Bukankah Allah...

Islam, Surga dan Neraka

Image
gbr diambil dari google Islam, secara bahasa berarti tunduk, tunduk pada kehendak Tuhan. Kehendak Tuhan telah datang  kepada kita sebagai firman-Nya dalam kitab suci melalui utusan-Nya . Dengan mengikuti firman Tuhan, itulah ketundukan kita. Islam juga sering diartikan sebagai sikap "pnyerahan" diri secara total. Ketundukan adalah bersamaan dengan upaya "membunuh" ego pribadi dan kemudian mengerjakan perintahNya. Ego pribadi menginginkan banyak hal dalam kehidupan ini, sementara jiwa menginginkan hidup sesuai Kehendak-Nya. Melepaskan dunia materi dan keinginan ego yang sangat di'hasrati' api, api (dalam bahasa Arab berarti; An-nar, neraka) yang tidak pernah terpuaskan. Ketika mempraktikkan kebajikan sebagaimana perintah-Nya, maka ditemukanlah kedamaian (pengertian etimologis lain dari kata Islam), yang datang setelah ketundukan dan penyerahan diri, ini lah kiranya Surga. Jakarta, September 2018.

Siapa Muhsinin?

Image
"Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik (Arabic: Muhsinin)." QS 29:69 Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan (Muhsinin).  QS 16:28 Dua ayat di atas adalah contoh dari bagaimana Allah secara tegas berada di pihak orang-orang yang berbuat kebaikan kepada orang lain (Muhsinin). Muhsinin , orang-orang yang berbuat kebaikan, telah mendapat jaminan dari Allah sebagai orang-orang yang didampingi/dekat dengan Allah Swt. Ini adalah anugerah dan kenikmatan tersendiri bagi hamba beriman. Bagaimana hidupnya senantiasa disertai Allah Swt. Bukankah kita setiap melaksanakan ritual Shalat, senantiasa mendendangkan harapan akan Anugerah dan Nikmat-Nya? “Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka ; bukan (jal...

Basic Commandment vs Communication

Image
"Sesungguhnya, Allah memerintahkan keadilan, dan melakukan kebaikan kepada orang lain; dan memberi sejenis; dan melarang ketidaksenonohan, dan menampakkan kejahatan, dan pelanggaran yang salah. Dia memperingatkan Anda bahwa Anda mungkin memperhatikan. (Al-Qur'an 16:91) Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji/tidak senonoh, kemungkaran/kejahatan dan permusuhan. Dia memberi peringatan kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran. Dan tepatilah perjanjian dengan Allah apabila kamu berjanji dan janganlah kamu membatalkan sumpah-sumpah(mu) itu, sesudah meneguhkannya, sedang kamu telah menjadikan Allah sebagai saksimu (terhadap sumpah-sumpahmu itu). Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang kamu perbuat. [16:90-91] Qur'an sebagai petunjuk manusia berisikan perintah-perintah, larangan, peringatan dan pelajaran. Dalam hal perintah (commandments), kumpulan perintah sering kali tersa...

Komunikasi dan Kebaikan Sejati

Image
Sumber: Google Bahwa semua agama mengajarkan kebaikan adalah hal yang tidak sulit untuk mendapatkan kesepakatan di antara manusia. Dibandingkan soal keyakinan/ faith/believe/ keimanan, persoalan kebaikan menjadi titik temu di antara agama yang ada di dunia. Kebaikan seharusnya bersifat universal. Kebaikan menyangkut kemanusiaan, misalnya, harusnya berlaku bagi semua manusia tanpa kecuali. Kebaikan "ritual" seringkali melupakan kepada kebaikan hakiki. Dalam satu agama pun, kebaikan ritual sering kali sulit untuk disepakati. Sementara itu, dalam Dinul Islam, justru manusia diingatkan bahwa keimanan/kepercayaan harus sejalan dengan kebaikan (kemanusiaan dan ritual). Ayat 177 Surat Al-Baqarah menjelaskan sebagai berikut:    "Kesalehan/kebaikan sejati bukanlah dengan menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat, akan tetapi sesungguhnya Kesalehan/kebaikan sejati itu ialah beriman kepada Allah, hari akhir, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta...

Belajar menjadi Seorang yang Asertif

Image
Sumber: Google Komunikasi menjadi penting bagi kehidupan manusia, ketika fakta bahwa manusia sebagai makhluk sosial, maka manusiatidak akan lepas dari interaksi antar manusia. Sejarah panjang perkembangan manusia telah sampai kepada teknologi mutakhir dalam berkomunikasi dengan menggunakan alat canggih yang meniadakan atau mereduksi hambatan jarak dan waktu. Perlu diingat juga, berbicara sejarah ditandai dengan mulainya ditemukan tulisan (writing) sebagai salah satu kegiatan KOMUNIKASI. Komunikasi menjadi penting ketika sering kali konflik antar manusia terjadi karena kesalahfahaman (misuderstanding) dalam berkomunikasi. Kesalahfahaman terjadi karena fakta adanya berbagai hambatan (barrier) atau gangguan (disturbance) dalam proses pertukaran pesan. Misal, keterbatasan pengliatan, pendengaran, pemahaman akan sebuah kata/tulisan/simbol, perbedaan budaya, status sosial, psikologi dan banyak faktor lainnya. Inilah pentingnya komunikasi intra dan interpersonal. Hal ini juga, yang pada ...

Komunikasi Adalah Pelajaran Pertama dari Tuhan (2)

Image
Kunci Interaksi Sosial adalah Komunikasi Sistem Sosial Berdasarkan Petunjuk Ilahi Dalam artikel sebelumnya , saya menyinggung bahwa tema Al-Quran  adalah  mayoritas  berbicara mengenai kehidupan sosial. Fakta yang mendukung ke arah sana adalah bahwa Qur’an diturunkan kepada manusia sebagai petunjuk (QS 2:2, 2: 185), pemutus segala permasalahan (6:114, 16:64), dan juga sebagai rahmat bagi manusia (16:89). Tugas sebenarnya manusia adalah di dunia dengan segala urusannya dalam memakmurkan dunia (pengabdian, bukan sekedar ritual) dari berbagai aspek kehidupan. Jadi selayaknya Kitab suci, pedoman hidup memberikan arah untuk permasalah tersebut. Ini juga dipertegas dengan judul-judul surat dalam Al-Qur’an yang dominan dengan masalah sosial-kemanusiaan, seperti: An-nisa, Al-Maidah, Al-anfal, Yunus, Hud, Yusuf, Ibrahim, Al-Khf, Maryam,   Al-Mukminun, Al-Furqan, Ash-suara, dan seterusnya di luar judul yang bertemakan fenomena alam, Sifat Ilahi dan Hari Akhir. ...

Komunikasi adalah pelajaran pertama dari Tuhan (1)

Image
Iqra yang berarti “Bacalah’ adalah ayat dan kata pertama yang disampaikan Allah Swt kepada Muhammad selaku Nabi terakhir. Dari dari kata Iqra ini juga maka kumpulan firman Allah tersebut diberikan nama Qur’an, yang berarti bacaan. Membaca adalah satu dari empat kegiatan utama KOMUNIKASI di luar berbicara, menulis dan mendengarkan. Komunikasi secara etimologi berasal dari kata Latin: Communicare/Communicatus yang bersumber dari kata Communis dan berarti berbagi atau menjadi milik bersama. Jadi secara etimologi, komunikasi merupakan sebuah usaha untuk berbagi atau tujuan bersama. Secara istilah komunikasi sering diartikan sebagai upaya atau proses penyampaian pesan dari satu pihak (komunikator) kepada pihak lain (komunikan). Proses penyampaian pesan ini dapat dilakukan dengan banyak cara, mulai dengan kata-kata (speaking) dan tulisan (writing) yang kita kenal sebagai bentuk komunikasi verbal, ataupun dalam bentuk isyarat atau gerak tubuh (ekpresi muka, posture dan gesture), dan dik...

Penjelasan Surah 1: Al-Faatiha

Image
Tulisan ini saya terjemahkan dari Explanation of the Holy Qur'an (G.A. Parwez) Tulisan asli dapat dilihat melalui link ini (1-2) Merefleksikan kerja harmonis alam semesta, (1) Ini adalah sebuah kenyataan bahwa segala sesuatu yang berada di alam ini terus menerima sarana pengasuhan dari-Nya, yang tidak berhasil diperoleh, dan dengan demikian memungkinkan untuk mengaktualisasikan potensinya. Sistem Rubbubiiyyah yang menakjubkan ini (2) menghasilkan penghargaan sukarela dari semua orang yang cerdas yang berkata,"Ya Tuhan Pemelihara kami! Engkau tidak menciptakan apapun di alam semesta ini tanpa tujuan, atau untuk penggunaan yang tidak baik" (3: 189-90). Orang-orang dengan pengetahuan dan keyakinan ini benar-benar terlibat dalam konsep "hamd" (pujian) bagi (3) Allah (9: 112, 35: 27-28). (3) Untuk pemenuhan rencana Allah, adalah perlu untuk membuat kekuatan penghancur yang tidak efektif yang menghalangi perkembangan ciptaan-Nya. Ini akan mengantarkan kepada s...